Listrik Di Fakfak Padam Hampir Sebulan- Warga Resah

Pemadaman aliran listrik di Fakfak sudah terjadi hampir sebulan. Hal ini membuat resah masyarakat di Kota Pala Fakfak.


Massa yang demo di depan PLN menamakan diri sebagai Aliansi Pemuda Kabupaten Fakfak yang tergabung Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Parlement Jalanan dan LBH Gerimis Fakfak.

Dilansir dari situs papuadalamberita.com, aksi massa menuntut kepada PLN Fakfak agar menghentikan pemadam aliran listrik.

Massa juga mendesak Manager PLN ULP Fakfak dan UPS Sorong segera memperbaiki atau mengganti mesin pembangkit listrik yang tidak layak dioperasikan.

"Bila tuntutan tidak diindahkan dan tidak dibijaki dalam waktu yang disepakati bersama, maka akan ada aksi susulan atau langkah hukum yang melibatkan masyarakat yang dirugikan oleh pihak PLN,” teriak salah satu pendemo.

Selain itu massa juga meminta kompensasi PLN terhadap konsumen terkait dengan pemadaman listrik di Kabupaten Fakfak.

Sebelumnya anggota legislatif milenial Papua Barat, Mafa Uswanas menilai pemadaman listrik PLN di Fakfak selama hampir sebulan, sangat merugikan masyarakat setempat. Meski keluhan terus disampaikan namun tak digubris.

Bahkan, dalam waktu dekat ada momen penting dirayakan masyarakat yang mendiami daerah dengan slogan satu tungku tiga batu itu, namun pihak PT PLN tak ada niat baik untuk mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan pemadaman listrik itu.

"Masalah pelayanan listrik di Fakfak itu sudah tidak baik lagi, apalagi dalam waktu dekat akan diperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Fakfak dan perayaan Natal, saya inginkan listrik itu jangan padam lagi kah” kata Mafa Uswanas, belum lama ini.

Pemadaman listrik di Fakfak ini sempat menjadi viral di media sosial (mendsos) dengan hastag #fakfakgelap. Tapi lagi-lagi badan usaha milik negara (BUMN) itu tak memperbaiki kinerja buruk mereka ini.

Ironisnya sambung Uswanas, pihak PT PLN menganggap bahwa pemadaman listrik itu seperti ini merupakan hal yang lumrah dilakukan tanpa memikirkan efek samping dialami masyarakat setempat.

Karena itu, pihaknya mengajak semua pihak termasuk pihak PT PLN untuk menyamakan visi-misi pemerintah daerah Fakfak yaitu Gerbang Kaca (Gerakan Pembangunan Kampung Bercahaya).

"Pihak PLN tolong sampaikan persoalan apa yang dihadapi sehingga terjadi pemadaman tak beraturan kepada saya sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif Papua Barat dari Fakfak” pesan Uswanas.

Sementara itu menanggapi keluhan warga dan aksi demo, Manager PLN Fakfak, Musril Kaotjil, mengatakan bahwa pemadaman listrik di Fakfak diakibatkan adanya kerusakan beberapa unit mesin, termasuk menurunnya debit air di kali Werba sehingga PLTM Werba tidak dapat beroperasi secara normal.

"Kondisi yang terjadi debit air menurun sehingga PLTM Werba tidak maksimal beroperasi dan dua mesim pembangkit listrik rusak dan salah satunya sedang diperbaiki di Sorong,” tutur Musril Kaotjil.

Karena itu, untuk mengatasi kekurangan daya di PLN Fakfak yang mengakibatkan adanya pemadaman bergilir, kini PLN Fakfak telah mendatangkan 1 unit mesin pembangkit dari Timikan yang saat ini dalam proses pemasangan.

Selain mendatangkan mesin pembangkit tenaga listrik dari Timika, lanjut Musril, PLN Fakfak juga akan mendatangkan 2 unit mesin pembangkit dari Sorong yang akan tiba dalam waktu dekat sehingga bila tiga mesin yang didatangkan dari Timika dan Sorong sudah terpasang nanti maka pada bulan Desember nanti diestimasi pelayanan listrik untuk Fakfak sudah normal.[aji]


ikuti terus update berita rmoljatim di google news