Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Surabaya menggugat menolak jamuan makan di Gedung Grahadi pada Selasa (8/10). Mereka datang atas undangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Saat akan memulai dialog, terdengar imbauan dari pengeras suara meminta mahasiswa tidak makan dahulu di Gedung Grahadi. Mereka ingin menyampaikan tuntutan lebih dahulu kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
- KPU RI Dijatuhi Sanksi Oleh DKPP Soal Pencalonan Gibran Rakabuming Raka Sebagai Cawapres
- Demi Perbaikan Nasib Pekerja, FSP BUMN Bersatu Dukung UU Ciptaker
- 2.500 Nelayan Kecil dan Tradisional Banyuwangi Terima Bantuan Premi Asuransi Gratis
Dia mengatakan, para mahasiswa kembali akan turun ke jalan pada tanggal 26 Oktober 2019 mendatang. Dalam aksinya nanti, ada sejumlah tuntutan yang akan dilontarkan diantaranya adalah mendesak Presiden Joko Widodo menerbitkan Perppu KPK.
"Ada delapan tuntutan, yang pertama adalah menolak UU KPK dan mendesak presiden menerbitkan Perppu KPK. Menolak RUU KUHP sebelum ada kajian dan menolak RUU bermasalah," katanya.
Mahasiswa juga meminta agar pemerintah menyelesaikan kebakaran hutan dan lahan serta mendesak penyelesaian masalah Papua.
"Saya meminta maaf, kita mengutamakan soal tuntutan, soal dialog dan bukan makan atau tidak makan," pungkasnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wacana Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Pengamat: Ketua KPU RI OffSide
- Gerindra Klaim Banyak Parpol Merapat Dukung Prabowo Nyapres
- Cawe-cawe Jokowi Tidak Pakai Tangan Sendiri, Juga Lewat Moeldoko