Mahasiswa Unesa berhasil "menyulap" limbah shuttlecock (kok) menjadi tas.
- Keluh Kesah 696 Guru PAI di Jember, 1 Tahun Terkatung-katung Belum Bisa Ikut Program PPG
- Buktikan Berbagai Keberhasilan di Bidang Pendidikan, Gubernur Khofifah Raih Predikat Governor of The Year for Education and Empowerment
- Rekrutmen Polri Dari Hafidz Di Apresiasi Ulama Jombang
Dengan adanya produk ini, Dita berharap bisa meningkatkan minat konsumen dalam menggunakan produk handmade yang tetap mengutamakan fashionable-nya dan sekaligus mengurangi limbah shuttlecock yang beredar di masyarakat.
Mahasiswa FIO yang memanfaatkan limbah kok itu di antaranya Dita Septiara Wulandari (2018), Fikratinnisa (2018), dan mahasiswa Pendidikan Tata Busana, Timur Wedaring Wacana (2017), Silfiana Putri (2017) serta mahasiswa Ilmu Ekonomi, Lindah Tri Amanat Sari (2018).
Produk kreatif itu dinamakan Tabaco (TAs limBah shuttleCOck) mengkreasikan kulit sintetis dengan limbah bulu shuttlecock sebagai ornamen yang dapat dipakai oleh berbagai macam usia dan kalangan.
Ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan suatu wadah dari Belmawa Kemenristekdikti dalam memfasilitasi potensi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya.[isa/bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wisuda XLFL, CEO XL Axiata Tekankan Perlunya Penguasaan Solusi Digital
- Resmikan Asrama Pulau Mandangin SMAN Taruna Malang, Gubernur Khofifah: Jadi Tempat Sosialisasi dan Diseminasi Keindonesiaan
- Pemkot Surabaya Pastikan Tari Remo Masuk Ekstrakurikuler Wajib