.Indonesia tak akan melakukan upaya negosiasi dengan pemerintah komunis China.
- Dilaporkan Sebanyak 67 Jemaah Haji Indonesia Wafat
- Suami Bacok Istri di Rumah Mertua, Kini Kondisinya Kritis
- Sempat Padam, Api Di Kilang Balongan Nyala Lagi
"Indonesia tidak akan melakukan negosiasi dengan China. Karena kalau negosiasi berarti masalah bilateral dan ada konflik tentang perairan itu. Nah, perairan ini tidak ada konflik," kata Mahfud di Kampus Universitas Brawijaya, Minggu seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL pada (5/1).
Berdasarkan konvensi internasional tentang laut dan perairan, yaitu UNCLOS tahun 1982, perairan Natuna sepenuhnya milik Indonesia.
Pada dasarnya, kata Mahfud, China tak pernah memiliki konflik perbatasan dengan Indonesia. China hanya memiliki konflik dengan Vietnam, Malaysia, Brunei, Taiwan, dan Filipina.
Namun soal Natuna, Indonesia harus bersikap tegas lantaran jika melakukan negosiasi, berarti Indonesia sama saja mengakui teori sembilan garis putus-putus yang dibuat China.
"Kalau kita mau berunding di bidang itu, berarti kita mengakui bahwa perairan itu memang menjadi sengketa. Ini tidak ada sengketa, mutlak milik Indonesia secara hukum. Jadi tidak ada negosiasi," ucapnya.
Atas dasar itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini meminta aparat keamanan mengusir kapal-kapal asal China yang masih berada di perairan Natuna.
"Kita usir dengan segala kemampuan kita. Kita halau kapal-kapal dan nelayan-nelayan. Kalau mau diinternasionalkan itu multilateral, urusan Perserikatan Bangsa-Bangsa, bukan urusan China dan Indonesia. Kita tidak membentuk tim negosiasi, tidak ada," tandasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jenazah Eril Ditemukan di Bendungan Engehalde, Ridwan Kamil Langsung Terbang ke Swiss
- Upacara Hardiknas di Alun-alun Caruban, Belasan Siswa Mendadak Pingsan
- Aksi Demo di Jombang, PMII Tawarkan Solusi BBM Agar Subsidi Tepat Sasaran