Manuver Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang agresif melakukan safari politik ke petinggi Parpol anggota koalisi Jokowi, menjadi pertaruhan kehilangan dukungan politik di akar rumput. Pasalnya, polarisasi saat pemilihan presiden (Pilpres) April 2019 lalu sangatlah keras.
- Pasca Pilkada 2024, Satpol PP Surabaya Bersihkan Alat Peraga Sosialisasi
- 10 Hari Jelang Pilkada Berlangsung, KPU Bondowoso Gelar Simulasi Pemungutan Suara
- 100 Ribu Perangkat Desa Geruduk Gedung DPR, Polisi Rekayasa Lalu Lintas
Pangi menganalisis, sikap agresif Prabowo sowan ke elite parpol pendukung Jokowi adalah cara agar pengusung Jokowi tidak meradang karena akan bergabung ke koalisi untuk 5 tahun mendatang.
"Manuver politik yang belakangan dilakukan Prabowo sangat agresif sekali, ini adalah cara, upaya dalam membangun silaturahim politik, agar partai koalisi pengusung tidak meradang," tandas dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Prabowo memang tampak rajin menemui elite parpol pendukung Jokowi. Minggu malam (13/10), Prabowo menemui Ketum Partai Nasdem Surya Paloh. Keesokan harinya, (14/10), Prabowo bersama elite Gerindra sowan ke Ketum PKB Muhaimin Iskandar di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat.
Usai pertemuan, Prabowo selalu menyampaikan ke awak media bahwa dirinya mengedepankan kepentingan nasional di atas pertarungan politik Pilpres.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Muktamar ke-34 NU, 6 Sidang Komisi Digelar Serentak di 4 Tempat
- Penunggak Pajak Kendaraan Dirazia Lewat Speaker SPBU, Pengamat: Tak Etis dan Permalukan Warga
- Sidang Pembunuhan 6 Pengawal Habib Rizieq, Gus Yasin: Kenapa Terdakwa Tidak Ditahan?