Persaudaraan Alumni (PA) 212 menolak tegas penunjukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mau dijadikan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai salah satu pimpinan BUMN.
- Dukung Pelaksanaan Pemilu 2024, Pemkot Surabaya Bersinergi bersama Bawaslu
- Sidak Smartcard Di Terminal Anjuk Ladang Nganjuk, Komisi D Minta Pemprov Lebih Serius
- Menyoroti Keterlibatan Petani Muda Dalam Program Cetak 3 Juta Hektare Sawah
Bahkan PA 212 mengancam akan bikin gelombang aksi penolakan besar-besaran jika Ahok jadi pimpin BUMN.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi mengatakan pro dan kontra adalah biasa. Karena itu merupakan bagian dari keterbukaan ruang publik dan pembelajaran politik masyarakat.
"Namun, jika pro dan kontra ini semakin liar dan berpotensi memicu gejolak sosial, pemerintah semestinya berpihak kepada kepentingan publik yang lebih luas," katanya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/11).
Menurut Ade segala opsi sebaiknya dipertimbangkan. Termasuk opsi untuk mengevaluasi langkah penempatan Ahok di BUMN.
"Tentu masih banyak figur profesional dan kompeten untuk direkrut guna memperbaiki kinerja dan tata kelola BUMN yang sebagian besar masih amburadul karena mismanajemen, merugi, dan didera kasus korupsi," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Walikota Kediri Peringati Hari Kesaktian Pancasila Secara Virtual
- Pesan Pedagang Pasar Kilometer Surabaya Untuk Prabowo-Gibran
- Bantuan Alat Canggih Ekstraksi Zybio, Wali Kota Eri Cahyadi Optimis Swab Tetap Dilakukan Sebanyak-banyaknya