Meski sampai hari ini, Rabu (29/7) Kabupaten Sidoarjo masih tergolong zona merah dalam peta sebaran virus corona di Jawa Timur, namun Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin berani memutuskan Pilkades Serentak di 175 desa akan digelar pada September mendatang.
- Setelah Melalui Lelang Jabatan, Tiga Kepala Perangkat Daerah di Pemkot Surabaya Dilantik
- 1.360 RW Siap Berkompetisi Rebut Juara Lomba Kampung Surabaya Hebat
- Pelajar SMAK St. Agnes Gelar Festival Budaya, Wali Kota Eri: Semakin Menguatkan Toleransi dan Budaya Kita!
“Tapi untuk tanggalnya dipastikan tidak tanggal 6. Diundur sedikit. Tadi pak Kapolresta bilang ke saya pelaksanaannya sebelum tanggal 20 September,” jelas Wabup Sidoarjo yang ditemui usai mendengarkan paparan Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya di Pendopo Delta Wibawa.
Keputusannya itu didasarkan pada hasil kajian epidemiologi tim KM Unair tersebut yang menyebutkan bahwa tingkat kesembuhan dan angka penularan penyakit di Sidoarjo sudah menunjukkan trend menurun.
“Tapi ini harus dijaga untuk terus menurun hingga tujuh hari kedepan sampai kondisinya benar-benar stabil karena menurut kajian tim FKM tadi kondisi penyebaran covid-19 di Sidoarjo memang masih dikategorikan belum bisa dikendalikan,” ujarnya.
Karena itu ia meminta seluruh aparatur, para calon kades dan warga desa untuk ikut serta menanggulangi penularan virus corona di wilayahnya masing-masing.
“Jangan cuma mendesak-desak terus untuk segera dilaksanakan tapi harus mau kerja keras untuk membuat wabah ini bisa dikendalikan,” tandas pria yang akrab dengan panggilan Cak Nur itu.
Sementara terkait penetapan zona merah bagi Kabupaten Sidoarjo, Cak Nur mengatakan pihaknya akan meminta penjelasan lebih rinci terkait hal itu. Pasalnya, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Pemkab Sidoarjo telah berusaha mengatasi masalah Covid-19 secara maksimal.
“Katanya tadi ada 15 item penilaian yang menentukan warna peta kondisi covid ini. Dan kita akan kejar itu agar jelas,” imbuh Wabup yang didampingi Kapolresta, Kepala Dinas Kesehatan dr. Syaf Satriawarman dan Ketua Tim Kajian FKM, dr. Windu.
Meski begitu ia tetap akan menyikapi penetapan zona merah itu secara positif. “Paling tidak ini akan menjadi tambahan semangat bagi kami untuk semakin keras berupaya menuntaskan kasus covid ini secepatnya,” pungkas Cak Nur.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PPKM Darurat, Pedagang Hewan Kurban Luar Daerah Masih Boleh Masuk Lamongan
- ICMI Sambut Ajakan Kolaborasi Pemkot Surabaya
- Pemkot Surabaya Terima Bantuan 500 Paket Sembako dari Meratus