Memasuki musim penghujan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberi perhatian serius terhadap daerah-daerah yang rawan terjadinya longsor, seperti, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung dan Malang Raya.
- Kunjungi Bondowoso, Gubernur Khofifah Salurkan Zakat Produktif dan Santunan Anak Yatim
- Kodam Brawijaya Berkomitmen Berantas Aksi Penyelundupan
- Bupati Yuhronur Kukuhkan PD Muhamadiyah dan Aisyiah Lamongan
Selian itu, pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu juga mengaku telah menyiapkan berbagai langkah-langkah. Diantaranya, memaksimalkan penanaman pohon tegakan yang diyakini dapat menyerap air lebih banyak sehingga dapat meminimalisir potensi longsor.
"Pohon tegakan bisu bisa menahan longsor. Kami minta masyarakat yang ada di wilayah rawan (longsor) bekerjasama dengan perhutani untuk menanam mahoni, trembesi," terangnya.
Selain itu, Gubernur dua periode ini juga menyiapkan strategi khusus untuk menanggulangi banjir. Terutama wilayah yang terletak disekitar sungai Bengawan solo, mulai dari Bojonegoro hingga Gresik. Langkah tersebut yakni melakukan pengerukan pengerukan sungai.
"Nanti dikeruk terus di peninggian di kawasan sungai Bengawan solo," pungkasnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 9 Raperda Lamongan Resmi Disetujui
- Museum Islam Indonesia KH Hasyim As'ary di Tebuireng Kembali Dibuka
- Sertijab, Kapolres Jember Resmi Dijabat AKBP Bayu Pratama