Pasca penemuan mayat perempuan tanpa identitas di kandang sapi pihak petugas kepolisian langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kasatreskrim Polres Ngawi AKP M.Khoirul Hidayat mengatakan, untuk mengungkap penyebab meninggalnya korban, tim medis melakukan autopsi di RSUD dr Soeroto Ngawi.
- Artis Ammar Zoni Ditangkap Terkait Penyalahgunaan Sabu
- Kasus Pencurian Kayu, Oknum Kades di Ngawi Jalani Sidang Perdana
- Pendiri Sekolah SPI Ditetapkan Tersangka Kekerasan Seksual
"Saat ini jenasah sudah di kamar mayat rumah sakit untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban. Sedangkan untuk identitas korban belum diketahui," jelas M.Khoirul, Sabtu, (6/6).
Dari pemeriksaan sementara jelasnya, diduga korban mengalami kekerasan sebelum meninggal. Hal itu terlihat dari wajah korban yang penuh luka. Namun untuk memastikan semuanya tetap dilakukan autopsi secara detail baik identitasnya maupun penyebab meninggalnya korban.
Diketahui sebelumnya, sekitar pukul 10.00 WIB, dihari yang sama Kartini (40) menemukan mayat tanpa identitas berjenis kelamin perempuan dikandang sapi dibelakang rumah suaminya Kadi (46) di Dusun Gadung, Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Ngawi. Mayat yang berumur sekitar 40 tahun tersebut posisinya tertelungkup ditimbun jerami sama ban kendaraan roda empat.
Seiring waktu kejadian, Kadi si pemilik rumah dan kandang sapi hilang entah kemana. Sarana komunikasi handphone pun berulangkali dihubungi pihak kepolisian maupun keluarganya. Namun, nomor handphone yang dibawa Kadi tidak aktif.
Kemudian hanya berselang beberapa jam kemudian, tragedi tersebut mulai terungkap. Menyusul warga Desa Dero, Kecamatan Bringin, Ngawi sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu, (6/6), menemukan seorang pria meninggal dengan cara gantung diri. Penemuan itu ada beberapa pihak mengaitkan dengan peristiwa yang ada di Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur.
"Dari ciri-ciri korban yang gantung diri di Desa Dero maupun sepeda motor yang dibawa hampir 80 persen sudah jelas. Memang diduga erat kaitannya dengan kejadian di kandang sapi tapi semua itu menjadi ranahnya kepolisian," jelas Parminto Kades Ngompro.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dugaan Pelecehan Finalis Miss Universe 2023 Naik ke Penyidikan
- Tidak Segera Tahan Hasto, KPK Bantah Belum Cukup Bukti
- Guru Besar Hukum Unpad Sebut Tragedi Kanjuruhan Bukan Peristiwa Pidana