Halaqah keturunan pendiri NU yang memutuskan tidak ada keharusan bagi nahdliyin untuk memilih pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin merupakan hal yang wajar. Tujuannya, untuk menjaga netralitas dari ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.Akan tetapi, survei menunjukan bahwa mayoritas nahdliyin cenderung memilih Jokowi. Tercatat ada sedikitnya 60 persen yang memilih Jokowi.
- Uji Publik Rancangan Dapil di Banyuwangi, Ini Kata Praktisi Politik
- PDI-P Keluarkan 11 Surat Tugas Calon Kepala Daerah di Jatim
- Dana IKN Bisa Digeser untuk Anggaran Pemilu
Dalam survei itu, hanya 15 persen saja warga nahdliyin yang milih Prabowo. Sementara sisanya belum menentukan pilihan.
Karyono menganggap keputusan dzuriyah pendiri NU biasa saja dan tidak mempengaruhi suara akar rumput.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Meski Perolehan Suara Sama, Pilkades di Ngawi Tak Bisa Diulang
- Ditanya Gibran soal SGIE, Cak Imin Menyerah
- PAN Ungkap Nasib KIB Dua Pekan Ke Depan