Potret kesenjangan sosial tampak dialami Kasmuah (71), warga RT03 RW01 Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Nenek renta dengan kondisi mata rabun dan nyaris buta itu hidup sebatang kara tanpa sanak saudara atau keluarga yang menemani.
- Bentuk Mental Enterpreneur, Dinsos Kediri Beri Pelatihan Remaja Putus Sekolah
- Do'a Lintas Agama Digelar Sambung HUT Bhayangkara, Momentum Introspeksi bagi Polri
- Kowarteg Gelar Aksi Sosial di Surabaya, Sasar Pekerja Informal dan Pelaku UMKM
Bahkan, dalam kehidupan kesehariannya jauh dari kata layak. Apalagi rumah yang ditempati kondisinya sangat memprihatinkan. Dinding rumah hanya terbuat dari bambu yang sudah tampak rapuh dan genting bagian atapnya porak poranda. Kalau hujan turun bagian dalam rumahnya menjadi becek dan tergenang air. Sebab lantainya hanya tanah tanpa kramik.
Meski program yang mengatasnamakan pengentasan kemiskinan marak digembar-gemborkan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, namun Mbok Kasmuah tidak pernah sekalipun mendapatkan bantuan apapun.
Keberadaannya pun seolah-olah tidak diakui pemerintah. Hal itu bukan tanpa alasan, sebab namanya tidak pernah masuk sekalipun dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Apalagi program bedah rumah yang sudah bertahun-tahun dilakukan pemerintah.
Ironisnya, Mbok Kasmuah merupakan tetangga satu desa dengan desa tempat kelahiran Sambari Halim Radianto, Bupati Gresik yang telah menjabat hampir 2 periode ini.
Saat ditanya apakah dirinya pernah mendapat bantuan dari pemerintah, ia mengaku belum pernah sekalipun mendapat apalagi merasakannya.
"Saya belum pernah dapat bantuan, dalam bentuk apapun dan dari manapun,†katanya.[eze/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pria Penyebar Wafer Bersilet Diduga Alami Gangguan Jiwa
- Sri Sultan HB Tidak Melarang Mudik ke Yogya Asal 5 M Wajib Dipenuhi
- 27 Daerah di Jatim Level 1, Gubernur Khofifah: Tetap Waspada Cegah Gelombang Ketiga