Sosok Joko Widodo (Jokowi) terbilang fenomenal. Sejak kemunculannya dari dari Solo, kemudian menguasai Jakarta hingga Pilpres, selalu menang berturut-turut.
- Emil Dardak dan Arumi Bachsin Nyoblos di TPS 015 Margorejo Indah: Kami Pasrahkan pada Allah
- Evaluasi DPRD Jatim, Rocky Gerung: Kunker Jangan Hanya Foto-Foto Tapi Harus Selesaikan Masalah
- Kritisi Sistem Pendidikan, Puluhan Mahasiswa Aliansi Jatim Melawan Demo Ke DPRD Jatim
Pebalap Repsol Honda itu mencuri perhatian saat tampil di Moto GP untuk kali pertama tahun 2013. Sebab, pria berkebangsaan Spanyol itu langsung menjadi juara dan mengalahkan dominasi dua pebalap kawakan seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Begitu juga dengan Jokowi. Tampil di Pilkada DKI tahun 2012, Jokowi langsung mengalahkan petahana Fauzi Bowo. Termasuk mengangkangi politisi senior seperti Hidayat Nur Wahid dan Alex Noerdin yang menjabat gubernur Sumatera Selatan.
Karier Jokowi mentereng. Sebab dua tahun kemudian dia melaju di pilpres dan mengalahkan calon kuat yang juga pengusungnya di Pilkada DKI, Prabowo Subianto. Jokowi kembali mengalahkan ketua umum Gerindra itu pada Pilpres 2019 lalu.
Jokowi menjadi fenomenal. Sama seperti Marquez di Moto GP,†ujar Andi dalam sebuah simposium di Jakarta dilansir Kantor Berita RMOL, Kamis (25/7).
Namun demikian, keberhasilan Jokowi itu bukan tanpa dasar. Kebiasaan blusukan dinilai Andi sebagai penyebabnya. Dengan blusukan, Jokowi menjadi mengerti apa yang menjadi kebutuhan warga.
"Ketika berkeliling, dia menyerap informasi dari mana-mana,†katanya.
Selain menyerap aspirasi warga, blusukan dinilai telah mendobrak tradisi lama. Sebab, biasanya kampanye dilakukan dengan membagi-bagikan sembako kepada warga. Namun Jokowi memilih menyapa dan mendengarkan keluhan warga.
Jokowi telah menjadi tokoh bangsa dan merancang politik dengan biaya murah,†demikian Andi.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PK Moeldoko Ditolak, Wasekjen Demokrat: Hakim Telah Memutus Perkara dengan Adil
- Golkar Harus Hati-hati Pilih Koalisi
- Nusron kepada Megawati: Yang Menerapkan Tindakan Orde Baru Siapa?