Spekulasi terus bermunculan menyusul penunjukan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto sebagai leading sector food estate oleh Presiden Joko Widodo.
- Banyuwangi Darurat Sampah, Ketua Partai Demokrat Pinjamkan Lahan 10 Hektar Dibuat TPAS
- Anggaran PEN 2021 Membengkak Hingga Rp 619 Triliun, Korona Watch Ingatkan Korupsi Covid-19 Jilid II
- Disambut Ribuan Pedagang Kecil, Ganjar Siap Promosikan: Kita Kolaborasikan di “Lapak Ganjar”
Ada yang menilai ini adalah pergeseran posisi Prabowo dari Menhan menjadi Menteri Pertanian (Mentan) pada reshuffle kabinet yang diwacanakan kepala negara.
Menurut pengamat politik, Ujang Komarudin, Ketua Umum Partai Gerindra itu cocok dan memiliki background yang sangat mumpuni pada sektor pertanian. Pasalnya, Prabowo pernah menjadi Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia).
"Jadi kalau jadi Mentan cocok-cocok saja," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/7).
Selain itu, Ujang Komarudin menilai wajar apabila masyarakat banyak yang menghadang-gadang Prabowo akan digeser dari Menhan ke Mentan. Ini lantaran terkait penunjukan sebagai leading sector food estate beberapa waktu lalu.
"Jika masih jadi Menhan, lalu dapat penugasan khusus terkait food estate lumbung ketahanan pangan nasional, maka tupoksinya akan tumpang tindih," sebutnya.
"Karena Mentan kan memang urus soal pangan, Menhan urus pangan rakyat kan jadi lucu, tumpang tindih kewenenangan. Emang, enggak ada Mentan-nya? Sehingga urusan ketahanan pangan nasional diserahkan ke Menhan," ujar Ujang Komarudin menambahkan.
Meski begitu, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana keputusan Prabowo Subianto itu sendiri, apabila digeser jadi Mentan yang secara politik tidak lebih prestise ketimbang Menhan.
"Cuma persoalannya Prabowo-nya mau apa tidak. Karena jabatan Menhan lebih bergengsi dari Mentan. Menhan merupakan menteri triumvirat," demikian Ujang Komarudin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Asosiasi Pedagang Pasar dan UMKM se Jatim Siap Sumbang Prabowo-Gibran 2 Juta Suara
- Ringankan Beban Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19, PKS Ajak Golkar Perjuangkan Pajak Motor Gratis
- LBM Eijkman Dilebur ke BRIN, PPP Berharap Para Peneliti Tidak Disia-siakan