. Partai Nasdem mulai menampakkan kekecewaan atas sikap presiden terpilih Joko Widodo yang seperti berupaya merangkul Gerindra.
- Rekapitulasi Ulang di Kantor KPU Jember Diwarnai Protes, Partai Demokrat Ancam Lapor Polisi
- BPKP Awasi Distribusi Bantuan Indonesia untuk Myanmar
- Paskibraka Perempuan Lepas Jilbab, Muhammadiyah Tegaskan BPIP Melanggar Pancasila
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai kekecewaan partai besutan Surya Paloh sebagai hal yang wajar. Sebab, Nasdem ikut berjibaku memenangkan Jokowi, sementara Gerindra notabene adalah lawan politik.
Apalagi jika menyangkut pembagian kursi. Nasdem sebagai partai koalisi tentu tidak akan rela jatahnya dikurangi. Terlebih, Nasdem kini mengalami peningkatan suara yang signifikan di parlemen.
Namun demikian, Hendri Satrio sangsi Nasdem bakal berontak dan menjadi oposisi. Menurutnya, sulit membayangkan Nasdem berani mengambil langkah tersebut.
Hensat, sapaan akrabnya, menilai Nasdem bisa saja menjadi oposisi di parlemen. Dalam hal ini, mereka bisa mengkritik kebijakan Jokowi yang dianggap tidak ideal.
"Artinya tetap mendukung pemerintahan, tetapi di parlemen mungkin akan ada kebijakan Pak Jokowi yang dikritisi,†pungkasnya. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Survei Medsos, Duet Ganjar-Arief Poyuono Kalahkan Prabowo-Budiman
- Nyoman Adnyana Seharusnya Tidak Lolos Anggota BPK, Begini Kata Pakar
- Kerumuman Jokowi di Maumere, Mardani Ali Sera: Kalau Souvenir Disiapkan di Mobil Bukan Spontanitas