Mr Kondo: Jepang Kekurangan Tenaga Kerja Perhotelan

Menurut President Director International Foundation of Education and cultural Exchange (IFECE) dan Fuji LTD, Mr Kondo Yoshio jumlah tenaga kerja khususnya di bidang perhotelan di Jepang masih kurang.


Dari data yang disampaikan, banyaknya wisatawan asing yang datang ke Jepang justru tidak diimbagi dengan jumlah tenaga kerja yang berkecimpung di dalamnya.

Di dunia perhotelan Jepang, pada 2010 jumlah yang menginap di hotel mencapai 400 juta hari inap. Dan tenaga kerja yang berkecimpung sebesar 3.960.000.

"Pada 2018 jumlah yang menginap di hotel mencapai 520 juta hari inap dan tenaga kerjanya justru menurun menjadi 3.930.000. Kemungkinan besar tahun-tahun yang akan datang juga akan berkurang,” ucapnya.

Jepang pun melakukan antisipasi. Apalagi pada 2020 mendatang, Negeri Matahari Terbit ini  akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Diperkirakan jumlah wisatawan yang datang mencapai 40 juta orang. Jika tidak diimbagi dengan jumlah tenaga kerja yang memadai, maka akan kacau balau.

"Kita mulai memperbaiki diri, agar pekerja tidak keluar masuk. Pekerja itu paling lama tiga tahun bekerja di hotel, setelahnya hengkang. Karena itu kita mencoba memperbaiki tunjangan pekerja hingga naik 30 persen. Dan juga membuat program visa khusus untuk tenaga kerja asing yang memiliki keahlian khusus,” tuturnya.

Hal lainnya yakni dengan memperluas dan mengembangkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Jepang yang ahli di bidang tersebut, mulai mengembangkan sistem robotik untuk bisa membantu pekerjaan di hotel.

"Tapi semua masih butuh sentuhan manusia. Jadi kita tetap butuh dan merekrut tenaga ahli dari luar Jepang untuk bisa bekerja di bisnis perhotelan,” pungkasnya.[isa/aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news