MR. W sedang jadi viral. Ia jadi korban penyerangan sepasang laki-perempuan yang menghadangnya di sebuah acara di Pandeglang.
- PGA LIV
- Fenomena Gangster Surabaya: Siapa yang Salah, Siapa yang Benar di Mata Hukum?
- Bukan Konco Wingking
Reaksi masyarakat terbelah, kira-kira persis di tengah-tengah. Kalau ada survei kilat, mungkin bisa terlihat hasilnya 55 persen percaya dan 45 persen tidak percaya, mirip hasil hasil pilpres kemarin.
Kubu yang percaya langsung menuding ada gerakan radikalisme yang sudah sangat luas skalanya dan sangat membahayakan, sehingga pemerintah harus bertindak tegas dan cepat
Kubu seberang hanya tertawa, menyebutnya rekayasa dan settingan. Berbagai meme bertebaran. Kasus penganiayaan Novel Baswedan sudah dua tahun tidak ketahuan juntrungannya. Kasus Ninoy Karundeng dalam sehari sudah diketahui pelakunya dan sudah ditangkap. Kasus penyerangan Mr. W? Tiga bulan sebelum terjadi sudah diketahui..
Apa kabar gerakan mahasiswa, apa kabar rencana demo besar-besaran? Apa kabar menjelang deadline perppu UU KPK? Apa kabar penanganan kerusuhan Wamena? Lupakan dulu. Berita Mr W lagi dahsyat-dahsyatnya.
Hanya beberapa hari jelang pelantikan presiden dan pengumuman kabinet baru Mr W bikin heboh jagat raya dan jagat maya. Apakah nama Mr W ada di daftar menteri di kantung presiden? You bet.
Ekosistem sosial-politik sudah berubah karena teknologi informasi. Old power sudah tidak dominan lagi karena ada tantangan dari new power akibat munculnya media digital. Tapi cara-cara lama masih tetap saja dipakai seolah dunia belum berubah.
Demokrasi sekarang ada di tangan netizen yang menjadi new power yang bisa menggerus old power.
Hanum Rais, putri Amien Rais, dipolisikan karena posting di medsos menyebut kasus ini settingan. Kita lihat sampai sedekat mana kasus ini bergulir.
Di balik layar spekulasi dan desas-desus politik bermunculan. Adu intrik dan saling jegal antar-elite kekuasaan sedang berlangsung. Mr BG kepala BIN sedang jadi sasaran tembak. Kompetensinya dalam mengendus penyerangan ini dipertanyakan. Lebih jauh lagi, kompetensinya memimpin lembaga telik negara ini dipertanyakan juga.
Ini bagian dari power play menjelang bagi-bagi kursi menteri. BG belakangan ini jadi bintang top karena manuvernya yang lincah meliuk-liuk bisa mempertemukan PS dengan Ibunda. PS pun manut, melepas sikap oposisi, dan mungkin dapat jatah beberapa menteri setelah beberapa hari lalu ketemu Jokowi (lagi). Ini, kabarnya, buah dari manuver Jenderal BG.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news