Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab menghadiri pelaksanaan Musyawarah Daerah (MUSDA) III Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Timur, periode 2021-2026.
- Ganggu Pemulihan Ekonomi, Ketua DPRD Surabaya Tak Setuju Penerapan Kebijakan Cukai Minuman Berpemanis
- Mbak Cicha Inisiasi Beri Layanan Kesehatan bagi Veteran
- Malam Tahun Baru 2023, Wali Kota Eri Larang Konvoi dan Knalpot Brong
Pelaksanaan Musda III APTI diikuti oleh DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Asosiasi Petani Tembakau se Jawa Timur yang digelar di ruang pertemuan Bung Tomo Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Sabtu (10/4).
Dalam sambutannya, Bupati Jombang Mundjidah Wahab meminta para petani tembakau untuk terus menjaga kualitas tembakau. Karena minat pemodal akan terus menyambut dengan baik, apabila kualitas tembakau di Kabupaten Jombang semakin baik.
"Terus tingkatkan kualitas tembakau, ini akan menarik minat pemodal untuk bekerja sama atau membeli secara langsung tembakau di Kabupaten Jombang," terang HJ Mundjidah Wahab dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Selain itu, Bupati Mundjidah juga berharap petani tembakau di Jombang dapat terus berjaya, tentunya hal ini tidak lepas dari dukungan para stakeholder didalamnya. Untuk itu, APTI Jombang untuk terus konsolidasi petani supaya mekanisme kemitraannya tetap terjaga.
"Karena adanya APTI sudah seharusnya harus saling bersinergi dengan baik, bersaing secara sehat yang muaranya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggotanya, terutama para petani tembakau," tutur Bupati Mundjidah Putri Pahlawan Nasional KH Wahab Chasbulloh.
Dalam MUSDA III yang digelar di Kabupaten Jombang tersebut, Kamudi terpilih sebagai Ketua DPD APTI Jatim. Ketua DPN APTI, Soeseno menyatakan tantangan besar yang dihadapi pengurus daerah III DPD Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI). Selain merupakan penyuplai tembakau terbesar tingkat nasional, komoditi tembakau Jawa Timur (Jatim) masih menjadi primadona.
"Tantangan besar dihadapi jajaran pengurus daerah III DPD APTI. Selain Produksi tembakau di Jatim sangat besar mencapai 110 ribu ton per tahun, jumlah tadi merupakan 60 persen dari produksi tembakau nasional," ungkap Soeseno.
Sementara, Ketua DPD APTI Jatim Kamudi mengatakan, pihaknya siap memajukan petani tembakau di Jawa Timur. Namun demikian, pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah terkait nasib petani, terutama untuk peningkatan kualitas petani dan memajukan petani tembakau di Jatim.
"Ada perhatian serius dari pemerintah, semisal alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) khusus Jatim sebesar Rp 600 miliar. Nah, 15 persen dari jumlah itu bisa digunakan untuk peningkatan kapasitas petani," pungkas petani tembakau asal Lamongan ini.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Donor Darah Konvalesen Dicanangkan Secara Nasional, Gedor Pasen Kota Kediri Dapatkan Pendonor
- Ratusan Motor Barang Bukti Kejari Gresik Dibiarkan Mangkrak di Lahan Kosong
- PDAM Surya Sembada Surabaya Optimis Seluruh Wilayah Teraliri Air di Tahun 2025