Musim Tanam, Stok Pupuk di Kabupaten Probolinggo Aman

Asisten Count Ekecutive (ACE) Urea, Amri Herry Budiawan menegaskan, di Kabupaten Probolinggo tidak ada kelangkaan pupuk. Hal itu terlihat, dari jumlah stok pupuk yang mencapai 5 ribu ton di Gudang Pupuk Urea di Kecamatan Tongas.


"Saat ini stok pupuk yang ada di Gudang Tongas, mencapai 3.061 ton dan 1 Minggu lagi ada tambahan 2 ribu ton. Jadi total ada 5 ribu ton pupuk bersubsidi," jelas Asisten Count Ekecutive, Amri Herry Budiawan, pada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (7/07) siang.

Menurut Amri panggilan akrab mantan aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Unisma Malang ini, untuk stok pupuk yang non subsidi mencapai 1.500 ton di Gudang Tongas.

"Jadi pupuk non subsidi itu ada juga. Jumlahnya mencapai 1.500 ton," paparnya.

Ditengah musim tanam tembakau ini, Amri menyebutkan, pihaknya tidak mempaketkan antara pupuk nonsubsidi dan subsidi. Sebab, aturannya, untuk lahan 1hektar, semestinya mendapat 2 kuintal pupuk bersubsidi.

"Tapi kenyataannya petani malah meminta lebih dari aturan yang ada. Kalau mau meminta lebih dari 2 kuintal, ya ada itu pupuk non subsidi. Tapi harganya lumayan mahal," katanya.

Untuk pupuk subsidi masih kata Amri, harganya Rp 180 ribu dalam 1 kuintalnya. Sedangkan untuk non subsidi harganya Rp 650 ribu hingga Rp 700 ribu dalam 1 kuintalnya.

"Kembali lagi ke petaninya. Terkadang petani dalam 1 hektarnya membutuhkan 3 sampai 4 kuintal pupuk. Solusinya, kita tawarkan juga pupuk yang non subsidi," jelasn Amri.

Sebenarnya masih kata Amri, kebutuhan pupuk yang masuk dalam ERDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan kelompok Tani) atau data online di Kabupaten Probolinggo, mencapai 51. 317 ton pupuk urea yang masuk kementerian.

"Sedangkan yang tercatat dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani) di Kabupaten Probolinggo, mencapai 62 ribu ton pupuk urea untuk kebutuhan petani," sebutnya.

Namun, pemerintah hanya mampu menyediakan pupuk urea sebanyak 33.248 ton saja. Untuk kekurangannya yang mencapai 18 Ribu ton dari jumlah yang terdapat dari ERDKK, disediakan pupuk non subsidi.

"Karena kurang, disediakanlah pupuk non subsidi yang harganya mahal. Tapi bukan pupuk langka di Kabupaten Probolinggo ini. Memang ada pemangkasan dari pemerintah yang sudah mencapai 1 tahun yang lalu," paparnya.

Sementara itu, pupuk yang bersubsidi dan sudah terserap pada petani di Kabupaten Probolinggo mencapai 24.157 ton.

"Dari 33.248 ton pupuk bersubsidi yang sudah terserap 24.157 ton. Jadi sisanya saat ini mencapai 9 ribu ton," ungkap dia.

Diperkirakan, 9 ribu ton pupuk bersubsidi tersebut akan habis bulan Oktober dan November 2020.

"Saya memprediksi, bulan 10 atau bulan 11 stok pupuk yang 9 ribu ton sudah habis," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news