Balai Penyuluh Pertanian atau BPP Kecamatan Cluring, Banyuwangi tidak tahu-menahu kegiatan pungutan Poktan Sari Tani terhadap petani saat menerima bantuan pemerintah berupa hibah benih padi.
- Amankan Aset Pemkot Surabaya, Satpol PP Tertibkan Puluhan Bangli di Jalan Tambak Wedi
- 7 Bulan Menjabat Bupati, Realisasi APBD Kabupaten Jember Tahun 2021 mencapai 85 Persen
- Gelar Halalbihalal Bersama Masyarakat Madura, Gubernur Khofifah Ajak Tingkatkan Daya Tarik Bagi Investor Serta Temu Saudagar Madura
Bahkan, menurut Kepala BPP Kecamatan Cluring, Margawati Nur Wulandari, Poktan Sari Tani tidak melaporkan sebelumnya bila akan membuat kesepakatan dengan petani untuk memungut sejumlah uang dari anggota yang mengambil bantuan pemerintah berupa hibah benih padi kepada petani yang bersumber dari APBN tersebut.
Persoalan itu diperparah dengan sikap pengurus Poktan Sari Tani yang tidak memberikan bukti tertulis atau kwitansi atas sejumlah uang yang dipungut kepada petani sebesar Rp25.000 tersebut.
“Tidak ada, tidak ada pemberitahuan yang masuk ke kami soal itu (kegiatan pungutan kepada petani oleh Poktan Sari Tani),” tegasnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (18/3).
“Tugas kami mengawal bantuan, nyampek, diterima oleh kelompok penerima. kemudian kami memberikan arahan, sosialisasi, ini lo ada bantuan pemerintah, ini gratis, silahkan dibagikan ke anggotanya,” imbuh Bu Marga, sapaan dia.
Di sisi lain, Bupati Banyuwangi telah meluncurkan program ‘Banyuwangi Reborn’ yang terdiri dari 3 pilar dan dua pondasi yang menopangnya.
Di dalam Banyuwangi Reborn terdapat tiga ekosistem, salah satunya pemulihan ekonomi. Mulai UMKM, pertanian, infrastruktur, pembangunan perdesaan, hingga pariwisata. Semuanya didesain untuk membuka lapangan kerja serta memulihkan pergerakan ekonomi warga.
Namun, yang terjadi, Poktan Sari Tani Dusun Pancursari, Desa Benculuk di bawah koordinasi BPP Kecamatan Cluring justru melakukan kegiatan pungutan terhadap petani yang menerima bantuan hibah benih padi sebesar Rp25.000. Padahal, para petani belum memanen dari benih bantuan tersebut.
Sementara itu, untuk jumlah Poktan di Kecamatan Cluring sejumlah 160. Sedang, yang menerima bantuan pemerintah (bapem) hibah benih padi ada 24 kelompok dari 9 desa. Untuk jumlah bantuan yang diterima masing-masing Poktan, Marga menambahkan, sesuai usulan dari bawah.
“Untuk yang menerima bapem tadi khususnya, ada 24 kelompok se Kecamatan Cluring, berupa benih padi. Ada 24 kelompok dari 9 Desa. Kalau harus merinci satu-persatu saya nggak hafal,” sebutnya ditemui di Kantor BPP Kecamatan Cluring.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mulai Pupuk Organik hingga Penerapan Teknologi, Petani Banyuwangi Minta Ipuk Lanjutkan Inovasi Pertanian
- Cerita Petani Banyuwangi Sukses Terapkan Pertanian Terpadu
- Komunitas Petani Banyuwangi Dukung Erick Tohir Maju Presiden 2024