Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah mulai diterapkan di sejumlah daerah. Namun karena jumlahnya yang masih sedikit, pemerintah mendorong cakupannya untuk diperluas.
- Pengusaha Hiburan Surabaya Siap Sukseskan Pemilu 2024, Hiperhu: Sadarkan Hak Politik Warga
- Warga Banyuwangi Ucapkan Terima Kasih Ke Dokter Agung, Bantuan Paving Senilai Rp 265 Juta Berhasil Cair
- Jokowi dan Ganjar Diyakini Punya Agenda Tersembunyi, PDIP Segera Tetapkan Puan sebagai Capres
Salah satunya upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) dengan mengeluarkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUDdikdasmen) di masa pandemi Covid-19.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, panduan ini merupakan alat bantu bagi guru dan tenaga kependidikan jenjang PAUDdikdasmen dalam memudahkan persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan memang membutuhkan panduan operasional yang akan memudahkan kita mempersiapkan dan melaksanakan PTM terbatas, sebagai turunan SKB Empat Menteri yang telah disepakati,” ujar Nadiem dalam jumpa pers virtual dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/6).
Hingga saat ini, Nadiem mengaku kerap mendapat laporan dari para pelajar agar PTM segera dimulai. Menurutnya hal ini menunjukkan masih cukup banyak sekolah yang belum memberikan opsi PTM terbatas.
"Kami telah menyarankan kepada satuan pendidikan yang berada di zona hijau serta guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksin untuk segera melaksanakan PTM terbatas," tuturnya.
Nadiem menekankan bahwa masa depan Indonesia sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga dia menyatakan pendidikan menjadi salah satu yang harus diutamakan terus berjalan meski dalam kondisi pandemi sekarang ini. Karena itu dia memastikan, upaya lain yang dilakukan Mendikbudristek adalah dengan mempercepat dan memperluas vaksinasi tenaga pengajar di seluruh Indonesia.
"Kami berharap panduan ini dapat dipelajari dengan seksama dan diterapkan sebaik mungkin demi kebaikan kita semua. Saya juga tidak akan berhenti mengingatkan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam pelaksanaan PTM terbatas. Mari bersama-sama kita terus mengingat bahwa kepulihan Indonesia ada di tangan kita," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengaku sepakat dengan yang disampaikan Nadiem terkait dengan upaya peningkatan kualitas SDM melalui proses pendidikan. Dia menyambut baik peluncuran panduan belajar di satuan pendidikan mulai dari PAUD hingga sekolah menengah di masa pandemi Covid-19.
"Saya yakin panduan ini sudah ditunggu-tunggu tidak hanya oleh para guru dan siswa tetapi juga oleh para orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya," ucap sosok yang kerap disapa Gus Yaqut ini.
"Mari kita dukung, laksanakan, dan patuhi poin-poin kebijakan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi sebagaimana sudah diatur dalam panduan ini dengan menempatkan aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswa sebagai aspek prioritas yang perlu di perhatikan dan dijunjung tinggi," tambahnya.
Terkait Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDdikdasmen di Masa Pandemi COVID-19, publik bisa mengaksesnya dengan mengunduh melalui laman resmi bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id dan spab.kemdikbud.go.id.
Panduan ini terdiri dari enam bagian yaitu Pendahuluan; Ketentuan Pokok Penyelenggaraan Pembelajaran; Konsep-konsep Implementasi Pembelajaran PAUDdikdasmen di Masa Pandemi COVID-19; Pengelolaan dan Jadwal Pembelajaran di Satuan Pendidikan, serta Rencana Pelaksanaan dan Jadwal Pembelajaran Kelas/Mata Pelajaran; Penjaminan Mutu Pembelajaran Pauddikdasmen di Masa Pandemi COVID-19: Pemantauan Pembelajaran dan Tindak Lanjut Pengembangan Pembelajaran; serta Lampiran.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Salim Segaf: Indonesia Harus jadi Negara Maritim Terbesar dan Maju di Dunia
- Kecam Aksi Penganiaya David, Pemuda Muhammadiyah Minta Pelaku Dihukum Berat
- Blusukan ke Pasar Tanjung, Ning Ita Pastikan Tidak Ada Relokasi