. Safari politik elite Partai Nasdem ke PKS merupakan cara untuk memperlihatkan pada Presiden Jokowi bahwa mereka kecewa dengan koalisi yang dibentuk.
- RUU Perampasan Aset Penting untuk Kembalikan Aset Negara
- Bamsoet: Tumpas Tegas KKB, Urusan HAM Bicarakan Kemudian
- Cak Imin Penentu Cawapres Prabowo
Nasdem, sambungnya, sedang menunjukkan bahwa mereka menolak kehadiran pihak oposisi di dalam pemerintahan. Mereka menolak kehadiran Gerindra dalam koalisi dan langkah Jokowi mengangkat Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Itu sebetulnya kan penolakan Nasdem sejak awal sudah terlihat. Bahwa Nasdem menganggap koalisi Pak Jokowi sudah cukup dan Prabowo serta Gerindra itu sebaiknya di luar,†ucapnya.
Tetapi kemudian Pak Jokowi mengambil langkah untuk merangkul lawan politiknya,†tambahnya.
Nasdem memang masih berada di koalisi. Sejumlah kadernya juga telah diangkat sebagai menteri. Namun demikian, Djayadi memastikan ada hubungan yang tak harmonis antara Nasdem dengan PDIP dan Jokowi.
Itu kemudian Nasdem sepertinya melakukan manuver politik dan manuver politik itu saya kira terkait managemen di koalisi, juga terkait dengan persiapan-persiapan menuju 2024,†paparnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- LHKP Muhammadiyah Tolak Wacana Presiden Lebih dari 2 Periode dan Dukung Presidential Threshold Dihapus
- Nasir Djamil: Maksud Luhut Bukan OTT Jelek, Tapi yang di OTT
- Pembekalan Ribuan Relawan Gus Ipul Probolinggo untuk Khofifah-Emil