Di negeri ini sebenarnya tidak ada Islam radikal dan Islam Intoleran. Yang ada adalah, cara pandang pemimpin yang intolerasni dan radikal.
- PDIP Jakarta Serahkan Pencalonan Anies ke DPP
- Puji Tulisan SBY, Rizal Ramli: Apakah Jokowi Mampu Melihat Peluang?
- Pasokan Listrik Bisa Terganggu Jika Tak Ada Ketegasan pada DMO Batubara
Neno ditolak sekelompok orang atas alasan dianggap pegiat makar karena aktif menghadiri deklarasi gerakan #2019GantiPresiden. Neno juga dituding sebagai aktivis Islam radikal.
"Tidak ada Islam radikal, tidak ada Islam teroris," kata Pigai dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/8).
Ia juga memandang tidak ada Islam yang tidak toleransi terhadap perbedaan sikap politik. Jika hal tersebut terjadi, menurutnya hal itu karena cara berfikir dari pemerintah saja.
"Di negeri ini tidak ada Islam intolerasi, yang ada adalah cara pandang pemimpin yang intoleransi dan radikal," tandasnya.
Seperti diberitakan, aktivis dan pendakwah Neno Warisman kembali ke Jakarta setelah mendapat penolakan massa di Pekanbaru, Riau.
Sekelompok massa yang mengatasnamakan Barisan Pemuda Riau (BPR) menggelar unjuk rasa penolakan deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru. Aspirasi penolakan disampaikan di Polda Riau, Kamis lalu (23/8).
Mereka menilai, acara deklarasi #2019gantipresiden yang akan dihadiri Neno Warisman merupakan bentuk makar terhadap pemerintah.
Neno tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sekitar pukul 15.00 WIB. Kedatangannya dikawal pihak kepolisian. Setibanya di pintu keluar bandara, ratusan massa langsung melakukan penghadangan. [RMOL]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi di Hadapan Ribuan Kader PDIP: Selamat Berjuang untuk Menang!
- Mendag Lutfi Harus Mundur, Tak Mungkin Dirjen Ambil Keputusan Tanpa Persetujuan Menteri
- Judicial Riview Soal Batas Usia Pimpinan KPK Mewakili Kepentingan Banyak Pihak