Dalam tulisan ini, SBY menyinggung mengenai masalah pandemi, vaksinasi, utang, janji pemerintah yang harus dipenuhi hingga upaya pencegahan agar masyarakat Indonesia tidak terbelah secara permanen. SBY juga menyoroti adanya peluang bagi Indonesia untuk maju jika berhasil melewati krisis dengan baik
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- SBY Dukung Langkah Prabowo Hadapi Tarif Dagang AS
- Mempertemukan Megawati Dengan Jokowi Sama Sulitnya Seperti SBY Dulu
“Articulate, a classic SBY's grace and the arguments come across crisp & clear (Mengartikulasikan, keanggunan SBY yang klasik dan argumen-argumennya yang muncul dengan tajam dan jelas),” puji Rizal Ramli atas tulisan mantan ketua umum Partai Demokrat itu lewat akun Twitter pribadinya, Jumat (8/1).
Terlepas dari pujian itu, Rizal Ramli juga menggarisbawahi apakah tulisan SBY ini bisa dipahami oleh Presiden Joko Widodo. Dalam artian, Jokowi mampu melihat peluang yang dimaksud SBY dan melewati tantangan-tantangan yang ada dengan baik.
Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini sendiri merasa Jokowi gagal melihat peluang di tengah pandemi. Hal itu lantaran banyak orang yang berkepentingan lain di lingkaran Jokowi.
Rizal Ramli menegaskan bahwa Indonesia butuh perubahan yang radikal untuk bisa menjadi pemimpin di kawasan usai pandemi berakhir.
“Key question: is Jokowi capable of looking at the opportunities and meet the challenge? Unfortunately not, too vested-interests. RI need change to the take lead in Asia. (Pernyataan kunci: Apakah Jokowi mampu melihat peluang dan memenuhi tantangan? Sayangnya tidak, terlalu banyak yang berkepentingan. RI butuh perubahan untuk memimpin di Asia),” demikian Rizal Ramli dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik