Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyoroti kebijakan pemerintah terkait protokol new normal. PKB mendesak pemerintah serius memperhatikan kondisi puluhan ribu pesantren yang tentu juga bakal terimbas kebijakan tersebut.
- Ukraina Berhasil Rebut Kembali Kota Chuhuiv, Dua Jenderal Rusia Dilaporkan Tewas
- Eki Pitung Usulkan 1 Oktober Libur Nasional
- 100 Kerja Ipuk-Sugirah, Danu Budiyono: Kami Apresiasi Tapi Jangan Lupa Janji Politik
Menanggapi hal itu, aktivis hak asasi manusia (HAM), Natalius Pigai menyambut baik usulan PKB tersebut.
Menurut Pigai, pesantren jangan selalu dipandang sempit sebagai tempat belajar agama. Tetapi, ada perputaran ekonomi khususnya bagi kalangan Nahdlatul Ulama.
"Saya setuju, pesantren tidak hanya tempat belajar teologi dan peradabaan Islam, tetapi juga sentra ekonomi umat NU," ujar Pigai di akun Twitter pribadinya, Kamis (28/5).
Dikatakatan Pigai, pesantran adalah segmen rakyat yang riil jika saja pemerintah beri perhatian serius.
Sambungnya, Presiden Joko Widodo jangan sampai hanya serius memperhatikan dan merangkul pesantren untuk mendapatkan suara santri dalam memenangkan pemilu saja.
"Jangan sampai mereka dimanfaatkan saat pemilu, tapi diabaikan saat mereka susah," pungkasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Survei LP3ES: Demokrat Salip Gerindra dan Golkar, Popularitas AHY Kian Moncer
- Debat Pilgub Jatim, Risma Prioritaskan Pemerataan Akses Kesehatan Bagi Warga Jawa Timur
- Pasangan Maidi -F Bagus Panuntun Resmi Daftar ke KPU Kota Madiun