Perusahaan farmasi dan bioteknologi Amerika Serikat, Moderna, bersiap untuk memproduksi vaksin Covid-19 khusus varian baru Omicron.
- RSHS Siapkan 20 Ruangan Khusus Tampung Caleg Depresi
- Pemkot Surabaya Pantau Kesehatan Pasutri Penderita TBC dan Katarak di Gubeng
- Sembilan Pejabat Kementerian Kesehatan Arab Saudi Terlibat Penipuan Covid-19
Meski belum ada kepastian terkait tingkat penularan, keparahan, dan efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian baru, namun Chief Medical Officer Moderna Paul Burton mengatakan Omicron memiliki risiko potensial yang sangat signifikan terhadap kemanjuran vaksin.
Dikutip 9News pada Senin (29/11), Burton mengatakan semua orang yang belum divaksinasi harus mendapatkan suntikan saat ini. Sementara mereka yang sudah divaksinasi perlu mendapatkan booster.
Moderna sendiri telah menguji booster khusus varian selama musim panas di belahan bumi utara, dan perusahaan telah mengerjakan satu untuk varian Omicron.
“Kami dapat bergerak sangat cepat, kami pikir dalam beberapa minggu hingga dalam dua hingga tiga bulan, kami akan dapat memiliki booster vaksin khusus Omicron yang tersedia untuk pengujian dan kemudian untuk administrasi,” ujarnya.
"Jadi ini akan berjalan secepat mungkin. Tapi kita harus melakukan sains dengan hati-hati sekarang. Kita tidak ingin salah langkah," tambahnya.
Burton menilai Covid-19 akan menjadi penyakit endemi, dan Omicron merupakan salah satu "kunci" untuk melawan pandemi.
"Kita harus melihat data apa yang keluar dalam beberapa minggu ke depan," pungkasnya.
Varian Omicron dinyatakan sebagai salah satu varian yang paling mendapatkan perhatian oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan pertemuan darurat pada 26 November lalu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Boleh Nonton Konser, Asal Sudah Vaksin Ketiga
- Lindungi Kawasan Industri dari Covid-19, SIER Gelar Vaksinasi Booster Kedua