Pegiat antikorupsi, Haris Azhar menilai polemik kartu prakerja yang melibatkan Ruangburu, perusahaan mantan Stafsus Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara, harus diusut.
- PDIP Siap Tuan Rumah Koalisi Besar, Said Abdullah: Kami Membangun Bangsa Tidak Sendirian
- Golkar Jatim Bekali Anggota Fraksi dengan Strategi Dongkrak Ekonomi Daerah Lewat Bimtek
- Dialog Bersama Pedagang, Wawali Armuji Tinjau Pasar Jambangan Baru
Direktur Eksekutif Lokataru Foundation ini mengatakan, mundurnya Belva Devara dari Stafsus Jokowi belumlah cukup. Sebab, keterlibatan perusahaan Ruangguru masih belum diusut.
"Buat kita masyarakat mundur saja tidak cukup. Harus diusut sebenarnya siapa di belakang dia?" ujar Haris Azhar dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/4).
Selain Kartu Prakerja yang disalurkan untuk masyarakat terdampak virus corona baru (Covid-19), Haris Azhar juga berharap proyek bansos lainnya bisa diusut.
"Sejumlah project raksasa seperti ini harus dibuka, soal dana bantuan pencegahan Covid-19, dana prakerja, ini semua kayaknya bancaan saja," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Diduga Langgar Netralitas, Kiai Asep Dilaporkan Relawan Bunda Ikfina ke Bawaslu Mojokerto
- Diskusi Bersama PWI Jatim, Cak Eri Paparkan Visi-Misi Pembangunan Surabaya 5 Tahun ke Depan
- Wartawan di Malang Dilarang Masuk Saat Tahapan Pengundian Paslon Oleh KPU