OYO Hotels and Homes (OYO), berkomitmen untuk mentransformasi industri perhotelan melalui model bisnis dari hulu ke hilir berbasis teknologi yang dimilikinya guna memaksimalkan potensi hotel-hotel budget lokal berskala kecil dan menengah di Surabaya.
- Berdayakan Ekonomi Keumatan, bank bjb dan PWNU Jabar Bersinergi
- Tri Perluas Jaringan Hingga Pelosok, Arek Ngawi Bisa Nikmati Sinyal Lebih Luas dan Cepat
- Momentum HUT KPR Ke 45, Bank BTN Siapkan Digital Mortgage Ecosystem
Untuk itu, lanjutnya, kami memprioritaskan dukungan pada para mitra pemilik hotel lokal dalam mentransformasi hotelnya menjadi tempat tinggal berkualitas "Untuk memastikan tamu mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang dapat memberikan nilai terbaik untuk perjalanan mereka, namun dengan harga yang tetap terjangkau," jelasnya.
Lebih lanjut, dengan dukungan teknologi dan 60 OYOpreneur (karyawan OYO) dari berbagai macam latar belakang industri termasuk insinyur, arsitek, dan interior desainer, OYO telah berhasil mentransformasi 384 hotel lokal di Surabaya dengan lebih dari 8.125 kamar dan mempraktikkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di sektor perhotelan.
Dalam proses transformasi, OYO bahkan mampu menetapkan standar baru dalam merenovasi sebuah properti hanya dengan 3 sampai dengan 20 hari. Waktu ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan standar industri yang membutuhkan waktu hingga 90 hari.
"OYO memiliki lebih dari 20 aplikasi yang diciptakan untuk mendukung bisnis perhotelan dari hulu ke hilir. Khusus untuk proses renovasi sebuah properti, kami memiliki aplikasi khusus yang disebut "OYO Optimus" - aplikasi mutakhir yang dapat menghitung perkiraan biaya, anggaran, selain mengatur penugasan dan memonitor semua proses transformasi secara digital. Pemilik properti juga dapat memonitor secara langsung (real time) proses renovasi melalui aplikasi ini," ungkapnya.
Sementara itu, Erna Kusumastuti Siaga pemilik Erga Family Residence 1 selaku salah satu mitra hotel dari OYO di Surabaya, mengaku sangat terbantu oleh peningkatan standar yang dihadirkan OYO. Mereka tidak hanya mentransformasi properti secara fisik, akan tetapi memberikan bantuan untuk pelayanan dan manajemen operasional sehari-hari melalui aplikasi seperti Co-OYO, juga mendaftarkan properti saya di berbagai kanal pemasaran online.
"Hasilnya juga tidak mengecewakan, ulasan hotel saya di berbagai platform sangat baik dan okupansi di hotel saya secara rata-rata harian meningkat sebesar 83 persen," katanya.
Co-OYO adalah salah satu aplikasi yang paling disukai oleh para mitra pemilik properti di Surabaya adalah. Aplikasi sederhana dan praktis ini membantu pemilik hotel dapat memonitor segala hal terkait manajemen hotel, termasuk arus kas, kinerja bisnis, harga, ulasan dan rekomendasi pelanggan dari manapun mereka berada. Sehingga, sangat memudahkan pemilik properti dalam menghadirkan pengalaman menginap terbaik bagi para pelanggan.
Kemampuan transformasi OYO yang didukung oleh teknologi sebagai DNA utama perusahaan, memungkinkan OYO untuk dapat merenovasi sebuah properti secara cepat dan efisien namun dengan tetap fokus pada kualitas dan standar yang baik.
Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya juga menyebutkan adanya peningkatan angka kunjungan wisatawan ke kota Surabaya, yang berhasil melampaui target di tahun 2019, dengan jumlah wisatawan pada Oktober 2019 yang telah mencapai 24 juta.
Data tersebut menunjukkan popularitas Surabaya yang lantas memiliki potensi besar di sektor perhotelan seiring banyaknya pelancong yang mengunjungi Surabaya baik untuk tujuan bisnis maupun wisata. Terlebih, dengan hadirnya internet saat ini semakin memudahkan para pelancong untuk mengakses informasi perjalanan. [isa/mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Resmikan Koperasi di Ngagel Tirtosari, Wali Kota Eri Ajak Anak Muda Sekitar Tambah Penghasilan
- NSLIC/NSELRED - Kemendes PDTT Jembatani Pertemuan Pelaku Usaha dengan Investor
- Dukung dan Promosikan Produk UMKM, Pemkot Surabaya Gandeng IKA ITS Gelar Surabaya Halal Fest 2024