Pajang Testimoni Bukti Transfer Untuk Kelabui Konsumen

Penipuan dengan modus jasa lelang pegadaian di Instagram beroperasi secara massif. Pelaku penipuan tidak saja menggunakan satu akun, melainkan banyak akun-akun lain yang menawarkan jasa serupa.


Akun @indo_pegadaian jumlah pengikutnya mencapai 9.489. Akun @pegadaianpersero_jkt pengikutnya mencapai 15 ribu. Akun @pegadaian_syariah.trusted pengikutnya 5.420. Akun @pegadaian47 jumlah pengikut mencapai 19 ribu.

Keterangan profil menawarkan barang sitaan pegadaian jatuh tempo. Disebutkan barang asli original. Aman dan amanah. Nomer kontak WhatsApp 082239092588 dan 083110480841, 082348729804, 087888419674.

Rata-rata akun tersebut menggunakan logo pegadaian yakni gambar timbangan. Dengan gambar dan logo pegadaian, sepertinya para pemilik akun ingin menunjukkan bahwa mereka juga menjadi bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Di beranda, akun-akun ini menawarkan barang-barang berupa emas mulai dari gelang, kalung, cincin, hingga tas, dan jam tangan.

Namun gambar dan foto hampir semua sama. Di beranda juga ditampilkan testimoni para konsumen yang diduga abal-abal. Pasalnya, antara kedua akun menampilkan testimoni orangnya yang sama.

Untuk membuat calon pembeli terpikat, akun-akun ini mencantumkan testimoni berupa bukti transfer dari pembeli barang dan ditulisi sold out atau terjual.

Kalau menurut korban Maria sebelumnya, bukti transfer miliknya juga dipajang di beranda. Padahal barang yang dipesan tidak ada alias abal-abal. Bahkan, janji pengembalian uang pun tidak terealisasi.

"Bukti transfer milik saya dipajang di beranda mereka. Ditulis sold out, barang sudah terjual. Padahal barang tidak pernah dikirim. Modus ini untuk mengelabuhi pembeli,” terang Maria pada Kantor Berita , Rabu (4/12).

Pantauan redaksi, bukti transfer konsumen yang menjadi korban penipuan nilainya beragam. Ada yang Rp 700 ribu hingga Rp 10 juta.

Jika melihat dari update akun-akun tersebut, hampir setiap hari dicantumkan bukti transfer yang diklaim dari pembeli.

"Artinya hampir setiap hari ada pembeli. Dan mereka semua menjadi korban. Saya sempat menulis di kolom komentar akun @indo_pegadaian. Di situ saya menulis akun tersebut palsu dan penipu. Tak lama muncul akun-akun lain yang membenarkan komentar saya. Mereka rata-rata merasa ditipu setelah mentransfer sejumlah uang,” ujar Maria.

Namun setelah beberapa saat menulis di kolom komentar dan dikomentari banyak korban, pemilik akun langsung menghapus kolom komentar dan menyisakan komentar yang positif saja.

"Komentar saya dan orang-orang yang merasa dirugikan kemudian dihapus,” imbuh Maria.

Sebelumnya diberitakan, Maria, warga Surabaya, menuturkan telah mengalami penipuan dari jual beli online pada Selasa (3/12) kemarin.

Maria menceritakan, awalnya dia melihat sebuah Instagram dengan nama akun @jasalelang_pegadaian. Akun ini menawarkan barang-barang lelang hasil sitaan. Setelah uang ditransfer, ternyata barang tidak dikirim. Bahkan uang tidak dikembalikan.[aji]  

ikuti terus update berita rmoljatim di google news