Pakde Karwo Ditantang Ikuti Langkah SBY

Totalitas Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung pasangan calon Presiden Prabowo-Sandiaga Uno diharapkan juga diikuti Soekarwo selaku Ketua DPD Partai Demokrat Jatim. Tantangan itu dilontarkan relawan pendukung Prabowo-Sandi Jawa Timur.


Menurut Fauzi, sudah waktunya Gubernur Jatim dua periode itu mengikuti langkah SBY untuk total mendukung Prabowo-Sandi di Jawa Timur. Pakde Karwo habis masa jabatan 12 Februari 2019.

"Kalau kemarin kan kita paham kesibukan beliau jadi gubernur, tapi setelah 12 Februari nanti kami yakin ada banyak waktu untuk memenangkan Prabowo-Sandi di Jatim,” jelasnya.

Fauzi mengakui jika Pakde Karwo memiliki effect yang cukup bagus di Jawa Timur. Hal ini bisa menyeimbangi Khofifah Effect. Dimana Khofifah Indar Parwansa sebagai gubernur Jatim terpilih menggantikan Pakde Karwo selama ini bergerak untuk kemenangan Jokowi-Makruf.

"Relawan berharap Pakde Karwo bisa membantu pemenangan Prabowo-Sandi di Jatim. Kalau Pakde Karwo dan kader Demokrat Jatim turun gunung, Insya Allah Jatim selesai dengan kemenangan Prabowo-Sandi bisa 70-80 persen,” imbuhnya.

Menurut pemuda yang juga pengurus HIPMI Jatim ini, setelah pidato kebangsaan ‘Indonesia Menang’ Capres Prabowo Subianto dua hari lalu, sangat luar biasa respect dari daerah. Sehingga pihaknya mengaku optimistis bahwa Jatim akan dimenangkan Prabowo-Sandi.

"Suara dari pemuda milenial dan emak-emak di pasar sudah banyak berharap ke Prabowo. Kalau relawan ini ditambah dukungan dari Pakde Karwo, tentu sangat luar biasa,” paparnya.
 
Lantas bagaimana tanggapan Pakde Karwo? Ditemui setelah acara pamitan kepada PNS-PNS di Kantor Dinas PU Binamarga Jatim, Rabu siang (16/1/2019). Pakde Karwo mengaku belum bisa menjanjikan bakal total ke panggung politik. Terutama dalam urusan pemilihan presiden RI 2019.

"Saya tidak ikut dalam panggung politik. Saya selesai (jadi) Gubernur mau menyelesaikan banyak tulisan yang harus saya selesaikan,” ujar Pakde Karwo.
 
Menurutnya, sebagai birokrat dirinya belum tertarik dalam urusan formal dukung mendukung pasangan calon presiden.

"Secara formal tidak ada (mendukung) semua. Tapi hati kita tidak bisa diceritakan ke orang. Ibarat Deklarasi (mendukung capres) itu akad nikah. Jatuh cintanya kan terjadi sebelum akad nikah,” singkat Soekarwo.[aji

 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news