Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengusulkan agar hukum mampu memfasilitasi pembangunan. Fasilitasi ini penting, karena hukum merupakan lembaga terpenting dalam melaksanakan kontrol sosial dan instrumen penting untuk mencapai ketertiban sosial yang menjadi dasar dalam pembangunan.
- Soal Kenaikan Kasus Covid-19, Wali Kota Eri: Saya Pertahankan Surabaya Level 1!
- Renovasi 1.187 Balai RW, Wali Kota Eri: Ini Menjadi Tempat Pergerakan Semua Kegiatan
- Command Center 112 Surabaya Raih Penghargaan Layanan 112 Terbaik dari Kemkominfo
Pakde Karwo menjelaskan, hukum ibarat rel yang akan membawa pada tujuan akhir pembangunan yaitu kesejahteraan. Hal ini sejalan dengan pengertian pakar hukum Roscoe Pound yang memiliki 2 fungsi yaitu sebagai social control dan social engineering, yang keduanya bermuara pada kesejahteraan.
Hukum adalah relnya, sedangkan politik merupakan lokomotifnya sehingga politik jangan sampai keluar dari rel atau hukum yang ada. Karenanya praktek penerapan hukum harus bisa menentukan kemana arah kita,†tukas orang nomor satu di Provinsi Jatim ini.
Ditambahkan, dalam menghadapi era globalisasi hukum harus bisa menjadi alat pembaharuan dalam masyarakat sehingga bisa merubah nilai-nilai sosial yang ada. Selain itu, hukum dalam masyarakat modern memiliki ciri mampu menghapus kebiasaan yang dipandang tidak sesuai serta menciptkan perilaku baru yang menunjang pencapain tujuan pembangunan.
Pola hukum yang diterapkan yakni sistem hukum responsif, sehingga hukum bisa menanggapi ketentuan-ketentuan sosial dan aspirasi masyarakat,†ujar Pakde Karwo.
Ditambahkan Pakde Karwo, bahwa tujuan hukum terletak pada keadilan substantif sehingga bisa terintegrasi antara politik dan hukum.
Pakde Karwo berharap, aturan hukum sebagai rel pada pelasaksanaan politik. harus bisa diterapkan dengan ketat.
Disamping itu, masyarakat juga dilibatkan dalam pembentukan hukum, karena masyarakat merupakan subyek bukan obyek. Pelibatan masyarakat atau partisipatoris ini mulai dari pembuatan peraturan terkecil di tingkat desa hingga konstituen yang lebih tinggi.
Dalam mewujudkannya diperlukan kepemimpinan yang kuat baik dalam hal kecerdasan intelektual maupun spiritual. Selain itu, juga dengan memperbanyak konsep partisipatoris,†pungkas Pakde Karwo. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pelantikan Pejabat di Pemkab Kediri, Mas Dhito Tekankan Pentingnya Loyalitas dan Kejujuran
- Festival Inovasi Desa dan Kovablik 2022, Gubernur Khofifah: Cara Cepat Wujudkan Replikasi Success Story Desa Mandiri di Jatim
- Gubernur Khofifah Cairkan THR Guru Rp 412,6 Miliar, Komitmen Tingkatkan Kesehteraan Tenaga Pendidik di Jawa Timur