PAN Jatim Solid Dukung Duet Mulfahcri-Hanafi Rais

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim Basuki Babussalam mengaku mayoritas pengurus di DPW maupun DPD solid mendukung duet Mulfachri-Hanafi Raiz sebagai Ketua Umum (Ketum) dan Sekjen PAN periode 2020-2025. Menurut dia, kader kompak mendukung kandidat yang mendapat restu dari pendiri partai PAN, Amien Rais.


Anggota DPRD Jatim itu mengaku bahwa MulFachri sudah bersilaturahmi dengan seluruh DPD PAN Kabupaten/Kota di Jatim pada Sabtu malam (9/1). Dalam pertemuan itu, kandidat Ketum PAN itu sudah menyampaikan sejumlah visi dan gagasannya kepada para pengurus. Seusasi paparan, mayoritas pengurus pun sepakat untuk memberikan dukungan kepada duet Maufahcri-Hanafi Rais.

"Mas Mulfachri sudah hadir dan ketemu dengan DPD DPD. Sambung hati dan rasa tadi malam. Ketemu, bahagaia dan clear. Apa yang disampaikan bahwa mas Mulfachri sering dibalik layar tidak pandai dalam memberikan narasi, alhamdulilah tadi malam terbantahkan," katanya.

Basuki mengaku gagasan Mulfachri dalam membangun PAN kedepan sangat bagus, sehingga mendapat sambutan positif. Salah satunya adalah soal redistribusi kekuasaan yang selama ini tersentralistik di DPP, seperti saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Dalam paparannya kepada pengurus, kata Basuki, Mulfachri mengaku akan mendistribusikan secara proporsional mekanisme politik yang terjadi dalam Pilkada serentak. Nantinya, keputusan final dalam mengusung calon tidak lagi sepenuhnya menjadi hak DPP.

"Pak Mulfachri menyampaikan gagasan dan disambut luar biasa. Salah satunya adalah distribusi ruangan politik dan kekuasaan sentral dikuatkan undang undang ke pusat. Beliau  terbuka dan salah satu redristibusi kewenangan dlaam Plkada DPD 50 persen, provinsi 25 persen dan pusat 25 persen," tambahnya.

Disamping itu, penguatan kader juga menjadi konsen bagi DPP untuk periode kedepan.

"Kita memperhatikan kader dibawah khusus dan beliau sangat konsen sekolah kader. Yang kedua penekanan pada tingkatan kader ranting cabang disapa. itu disampaikan karena ada catatan. Kalau orang mengatakan ketika menjadi tesis, mesti ada anti tesis," pungkasnya.[bdp

ikuti terus update berita rmoljatim di google news