Mantan anggota Komisi Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, menunjukkan kekecewaannya kepada PDI Perjuangan yang menjadi parpol pengusung Walikota Surabaya Tri Rismaharini selama 10 tahun terakhir.
- Komunitas Peci Biru Serukan Moeldoko Pimpin Taubat Nasuha Pelaku GPK Demokrat
- Ziarah Bareng Anies Di Makam Sunan Ampel, Muhaimin: Untuk Kemajuan Indonesia
- Soal Capres dan Cawapres, Ridwan Kamil Masuk Radar Koalisi Indonesia Bersatu
Hal ini menyusul adanya teguran Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah pada Wali Kota Surabaya terkait penanganan Covid-19.
"Saya minta untuk menyelesaikan masalah Covid-19 ini jangan cuma pakai data, fakta atau drama dan sebagainya. Mari kita real semuanya," ujar Pangdam dalam rapat koordinasi PSBB di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Pigai, PDIP hanya mencetak kader pembuat drama. Tanpa ada profesionalitas dan tak bisa menjadi pemimpin yang berwibawa.
"Saya tidak salahkan ibu Risma. Kecewa, PDIP 10 tahun pimpin hanya produksi kader pembuat drama. Tidak profesional & berwibawa," ucap Natalius Pigai melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (10/6).
Pigai bahkan menegaskan, partai berlambang banteng moncong putih itu bukan parpol unggulan di wilayah Papua.
Faktanya, dari 30 bupati di provinsi paling timur tersebut hanya 1 bupati yang berasal dari PDIP.
"Itu sebabkan di Papua kader PDIP hanya 1 Bupati dari 30 Bupati. PDIP kami tidak pake & tidak laku," tandasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sukseskan Pemilu Damai, Polrestabes Surabaya Gandeng Tempat Hiburan Malam
- Maruf Amin Punya Kuasa Bersihkan Orang JK Dari Istana
- Pimpinan DPR Minta Polisi Usut Tuntas Bom Bunuh Diri Di Gereja Katedral Makassar