Pangdam Brawijaya Tegur Risma, Pengamat: Kebiasaan Politik Pencitraan Bikin Kita Gagal

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah sempat menegur kepala daerah Surabaya Raya dalam hal ini Wali Kota Surabaya, Bupati Sidoarjo dan Bupati Gresik soal penanganan Covid-19.


Widodo meminta para kepala daerah untuk lebih bersungguh-sungguh menangani wabah Covid-19 dan tidak banyak drama. Pasalnya, hingga saat ini para kepala daerah kurang serius menangani kasus Covid-19 sehingga makin meningkat.

"Saya minta untuk menyelesaikan masalah Covid-19 ini jangan cuma pakai data, fakta atau drama dan sebagainya. Mari kita real semuanya," ujar Pangdam dalam rapat koordinasi PSBB di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur.

Teguran ini tentu menjadi tamparan keras bagi kinerja Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Apalagi selama ini Surabaya menjadi zona merah bagi penyebaran Covid-19 dengan kasus paling banyak di Jatim. Belum lagi perselisihan Risma dan Pemprov Jatim terkait rebutan Mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction atau PCR beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Sabang Merauke Institute, Syahganda Nainggolan, bahwa kebiasaan pencitraan harus dihilangkan.  

"Ini yang membuat kita gagal. Kebiasaan politik pencitraan, hasil survei, dan lain-lain. Jadi senangnya bukan sungguh-sungguh ke rakyat, tapi pencitraan," kata Syahganda Nainggolan saat mengisi diskusi daring bertajuk 'Menatap Masa Depan Bangsa Di Era New Normal', pada Rabu malam (10/6).

Syahganda memandang ada hal serius yang harus ditangkap dalam pernyataan keras Pangdam V Brawijaya.

Pertama, mengisyaratkan wilayah sipil yang domainnya Kepala Daerah seolah tidak serius dalam penanganan Covid-19.

"Itu Pangdam loh. Jadi militer melihat persoalan sipil gagal karena dianggap drama seperti Risma dan lain-lain. Padahal pada saat bersamaan, Risma itu banyak dibantu oleh BIN, baik melakukan PCR maupun bantuan mobil PCR dan lain-lain," demikian Syahganda Nainggolan seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news