Di Madura, ada tradisi unik namanya "telasan topak", perayaan ini biasa dilakukan paska tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Telasan topak memiliki arti Lebaran Ketupat. Setiap daerah di Madura punya cara sendiri merayakannya.
- Berhasil Tekan Kasus Aktif Covid-19, Persakmi beri Penghargaan Wali Kota Eri Cahyadi
- Pedagang di Kawasan Jalan Manyar Gresik Rela Kios dan Warungnya Diratakan
- Tiga Destinasi Wisata Kabupaten Kediri Mulai Dibuka
Salah satunya seperti dirayakan masyarakat Kecamatan Kwanyar. Warga Kwanyar menyemarakkan telasan topak dengan wisata naik dokar yang dikenal sebagai "kar-dokaran". Rute dokar melintasi tiga jalan utama di Kwanyar, menjadi hiburan yang menyenangkan bagi para pengunjung.
Selain kar-dokaran, wisata bahari "on-paraonan" juga menjadi daya tarik. Wisata ini menawarkan pengalaman menelusuri pantai dengan naik perahu dari Desa Pesanggrahan menuju Pantai Rongkang di Desa Kwanyar Barat.
Tradisi tahunan ini selalu menjadi peluang bagi para pedagang, pemilik dokar, dan nelayan untuk meraup keuntungan. Biasanya, Pantai Rongkang di Desa Kwanyar Barat menjadi pusat keramaian. Namun, tahun ini akses ke pantai tersebut sudah ditutup.
Tapi, Kecamatan Kwanyar punya tempat wisata lain terletak di Desa Tebul, daerah sebelah barat berbatasan langsung dengan desa Kwanyar Barat.
Melihat peluang ekonomi diajang tradisi telasan topak, Pemdes Tebul baru saja meresmikan wisata bahari mereka. Hal ini menunjukkan kecerdasan Kades Tebul dalam memanfaatkan potensi ekonomi kreatif di desanya.
Ab, salah seorang nelayan warga Desa Kwanyar Barat yang pada telasan topak ini juga memanfaatkan momen tahunan untuk mendapatkan uang tambahan. Dia sengaja mengoperasikan perahunya beralih fungsi sebagai wahana wisata pantai.
Pria yang mengaku bernama lengkap Abdulloh ini, menuturkan bahwa jumlah pengunjung telasan topak tahun ini tidak seramai tahun lalu, ketika Pantai Rongkang masih bisa diakses. Dia juga menyayangkan kondisi kawasan tersebut kini tak terurus jadi semak belukar.
Menurutnya, Pantai Rongkang sudah ikonik dan sudah dikenal banyak orang bisa menjadi tempat wisata yang tak kalah menarik dibanding wisata pantai lain yang ada di daerah Bangkalan.
"Saya pernah mendengar perangkat Desa Kwanyar Barat sudah mengikuti pelatihan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang seharusnya dapat membantu dalam pengelolaan dan pengembangan destinasi wisata," ujarnya, sambil menahkodai perahu, Senin (07/04/2025).
Masih kata Ab, yang juga sebagai sekretaris di kelompok nelayan Himpunan Nelayan Sero Kwanyar (HNSK). Ia mengungkapkan bahwa pemdes Kwanyar Barat berjanji akan melibatkan unsur warga dalam pengelolaan wisata yang direncanakan.
"Kades Kwanyar Barat cuma omon-omon. Nggak punya konsep jelas dalam pembangunan desa. Kalah daripada Desa Tebul, daerah yang lebih kecil tapi punya tempat wisata bagus," tukas Sekjen HNSK.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bupati Mojokerto Sampaikan P- APBD T.A 2022 Sebesar Rp.128,831 Miliar
- Capaian PAD Surabaya 2022 Tak Ideal, Komisi B Soroti Pajak Reklame
- Sertijab Kabagren dan Kapolsek Sumobito, Kapolres Jombang: Mutasi Jabatan Upaya Pembinaan Karir