Pasca dilanda banjir di kawasan Surabaya Barat, hingga kini dampaknya masih dirasakan 55 kepala keluarga di kawasan Jalan Stasiun Kandangan, RT 07 RW 04, Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes. Banjir lebih parah dari tahun sebelumnya."Pasti langganan banjir, tapi dibandingkan tahun lalu lebih parah sekarang. Biasanya dua hari surut airnya," kata Ketua RT 07 RW 04 Hadi Warsito dikutip Kantor Berita , Jum'at (1/2).
- Menko PMK Minta Pemudik Tak Berlama-lama di Rest Area
- Mahasiswa Unair Kenalkan Cara Merawat Gigi Melalui Video Animasi
- Produser Laskar Pelangi Angkat Potensi Surabaya Melalui Film, Wali Kota Eri: Semoga Segera Terealisasi
"Saya sudah berulang kali bersama warga lapor ke pihak Kelurahan. Kalau di sini tidak ada rumah pompa ya akan seperti ini terus. Sebab dulunya sudah dibangunkan gorong-gorong untuk pembuangan saluran air ke sawah. Namun kini, gorong-gorong tersebut tidak berfungsi lagi karena ditutup oleh pembangunan Pakuwon Jati," jelasnya.
Suparti, warga setempat mengaku sejak pagi bersama anaknya menguras dan membersihkan sisa-sisa lumpur yang menempel di lantai dan tembok rumah.
"Banjir sejak Mahgrib kemarin (Kamis, 31/1) sekitar pukul 18.00 setinggi lutut orang dewasa dan paling dalam sampai pusar,†katanya.
Hal yang sama dirasakan Nurul, akibat banjir yang melanda rumahnya, ia beserta keluarganya mengungsi di Pos RT setempat untuk istirahat bersama warga yang rumahnya masih terendam air.
"Kawasan ini menjadi langganan banjir setiap tahun. Karena jujukan air terakhir semuanya di sini," keluhnya.
Sementara Camat Tandes maupun Lurah Banjar Sugihan belum dapat dikonfirmasi.
"Pak camat dan lurah lagi rapat semua di Bappeko, urusan aset," kata Sekcam Tandes, Satrio Widodo.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terima Ketua AKD Jatim, Anwar Sadad Janji Kawal Aspirasi Kepala Desa
- Kadis Hudiyono Hadiri Gebyar Sholawat Haul Mbah Gagah Sifat Ke 288
- Dukung Program Pemkot, PDAM Surabaya Bedah Rutilahu dan Bangun Jamban Sehat