Pasca jemput paksa jenazah positif Covid-19 di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, sejumlah warga Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, dilakukan swab massal oleh Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 setempat. Swab massal PCR itu dilakukan di balai desa Kalibuntu.
- Tangani Kekeringan di 21 Desa di Pasuruan, Gubernur Khofifah Distribusikan 7,9 Juta Liter Air Bersih
- Penurunan Papan Nama Muhammadiyah di Banyuwangi Karena Miskomunikasi di Tingkat Lokal
- Petrokimia Gresik Gelontorkan Bantuan Rp 682 Juta Untuk Masjid, Musala, Pesantren dan Panti Asuhan
Kepala Puskesmas Kraksaan, Nuryakub mengatakan sebenarnya dari hasil tracking yang dilakukan pihaknya sebanyak 18 orang, namun 1 orang tidak hadir karena hamil.
Dan seseorang tersebut akan dilakukan swab PCR saat Anenatal Care (ANC) yakni saat pemeriksaan kehamilan di Puskemas setempat.
"Jadi insyaallah semuanya yang masuk dalam daftar tracking ini semua akan tercover. Harapan kami ya petugas sehat dan masyarakat juga sehat," jelasnya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (21/1) siang.
Sementara itu, Camat Kraksaan Ponirin, mengaku kalau masyarakat sudah mulai ada kesadaran untuk mengecek kesehatannya. Hanya saja saat kejadian penjemputan paksa tersebut itu terjadi lantaran ada kesalahpahaman dari masyarakat terhadap pemerintah.
"Ternyata masyarakat Kalibuntu, tidak seperti yang kita pikirkan. Alhamdulilah hari ini dilakukan tracking dan swab sesuai dengan daftar yang semuanya hadir untuk dilakukan Swab PCR," ungkap dia.
Karena hasilnya masih menunggu, maka pihaknya menyarankan masyarakat yang baru saja dilakukan swab ini untuk melakukan isolasi mandiri dirumah masing-masing dengan pengawasan ketat dari satgas setempat.
Namun, apabila nantinya hasil swabnya ada yang dinyatakan positif maka pihaknya akan menggeser yang bersangkutan untuk isolasi di rumah sehat milik Kabupaten Probolinggo.
"Kami harap kejadian serupa tidak terjadi lagi, dan kesadaran masyarakat Desa Kalibuntu semakin meningkat, sehingga dapat pendukung progam Pemerintah untuk mencegah penularan covid-19," ungkap dia.
Disisi lain, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo H Syamsul Arifin Alfatoni mengatakan, kalau warga Kalibuntu sudah aktif dan ingin memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Masyarakat kalibuntu sangat mendukung program pemerintah berkaitan dengan pencegahan penyeberan virus conona. Ternyata terbukti dengan pro aktifnya masyarakat Kalibuntu, yang mengikuti proses Swab masal di balai desa Kalibuntu. Ayo bersama sama lawan covid 19," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Aksi Sosial Revitalisasi Saluran Air Sekaligus Bersih-Bersih Lingkungan
- Sapa 1.657 Pilar Sosial Wilayah Bakorwil Bojonegoro, Gubernur Khofifah: Mereka Pahlawan Era Digital Melawan Kemiskinan
- Tampung Aspirasi Petani Bondowoso, Nasim Khan Usulkan Pupuk Gratis