Pedagang Tak Bermasker Siap-siap Stand Ditutup

Koordinator Pengamanan dan Gakum Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto menyatakan, pihaknya tidak main-main akan memberikan sanksi tegas pedagang pasar yang tidak mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi.


Bahkan, pihaknya akan menutup stand pasar yang kedapatan pedagang tidak menggunakan masker serta akan mengusir pembeli untuk keluar dari pasar, jika tidak mematuhi protokol kesehatan.

Sebab saat ini pasar menjadi klaster baru penularan virus Covid-19 atau penyakit mematikan yang masih belum ditemukan obatnya.

"Kalau sampai tiga kali kedapatan tidak menggunakan masker untuk pedagang, jangan harap bedaknya (stand) akan dibuka. Ini pasar pemerintah," jelas Ugas Irwanto pada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (13/6) siang.

Menurut Ugas, para pedagang pasar di sejumlah pasar di Kabupaten Probolinggo sudah dipantau oleh pihak Kepolisian, TNI dan Satpol PP. Meski tidak setiap menit, namun meraka para pedagang yang tidak menggunakan masker sudah terdeteksi.

"Setiap jam petugas akan selalu memantau langsung. Bukan hanya setiap jam, setiap menit saja mereka (para pedagang) sudah terdeteksi. Jadi, ada petugas yang menggunakan baju preman dan ini tersebar di seluruh pasar di Kabupaten Probolinggo," paparnya.

Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan pemerintah saja. Melainkan untuk kepentingan rakyat yang ada di Kabupaten Probolinggo. Agar para warga di Kabupaten Probolinggo, mampu memutus penularan penyakit mematikan asal Kota Wuhan China.

"Saat ini kita utamakan pasar. Karena, ibu Bupati (Puput Tantriana Sari), menginginkan warganya sehat dan tidak lagi tertular virus corona ini," harapnya.

Selain itu masih kata Ugas, pasar yang merupakan klaster baru dalam penularan Covid-19 ini, harus menjadi pasar tangguh untuk menghadapi peradaban baru atau New Normal.

"Mereka para pedagang sudah menggunakan masker. Tapi, cara pakainya yang tidak tepat," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news