Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi bersama Koalisi Masyarakat Sipil dan sejumlah elemen menggelar aksi solidaritas dukungan untuk penuntasan kasus Novel Baswedan yang sudah dua tahun ini tidak kunjung terungkap.
- Surat Tulis Tangan Sambo Beredar Luas, Minta Maaf ke Senior dan Siap Menanggung Akibat yang Ditimbulkan
- Mesteri Kematian Takmir Mesjid di Jember yang Mayatnya Dibuang di Hutan Akhirnya Terungkap
- Perkosa Gadis di Bawah Umur, Tujuh Remaja Tertangkap Satreskrim Polres Probolinggo
"Mencanangkan tanggal 11 April sebagai hari teror terhadap pemberantasan korupsi dan pembela ahk asasi manusia di Indonesia," kata Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap saat membacakan deklarasi, Kamis (11/4).
Dia menjelaskan, dua tahun peringatan aksi teror terhadap Novel bukanlah seremonial belaka. Hal itu merupakan bentuk perlawanan masyarakat terhadap pelaku penyerangan dan upaya merintangi pemberantasan tindak pidana korupsi.
Untuk itu, Wadah Pegawai KPK mendesak Presiden Joko Widodo segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang independen dalam mengungkap kasus Novel. Sebab, jika dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan akan menimpa pegawai-pegawai KPK yang lain.
"Menuntut kepada presiden RI untuk bersikap tegas dan terang, memerangi teror serta pelemahan KPK. Serta menuntut presiden RI untuk tidak menunda-nunda pembentukan tim TGPF independen," tegas Yudi.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gegara Ada Judi Online, Artis Amanda Manopo Diperiksa Bareskrim
- Sidang Sahat di Kasus Dana Hibah Pokir Jatim, Jaksa Hadirkan Lima Saksi
- KPK Dikabarkan Segera Periksa Azis Syamsuddin Sebagai Saksi Kasus Suap