Pembakaran Kalimat Tauhid- Ansor Jatim : Banser Tidak Perlu Minta Maaf

Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur meyakini, pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid itu sudah benar. Sehingga, GP Ansor tidak perlu melakukan permintaan maaf atas tindakan tersebut.


Gus Aam menjelaskan, tindakan pembakaran itu sebagai bentuk menyelamatkan kalimat tauhid dari penggunaan yang tidak semestinya oleh kelompok tertentu dan terlarang. Jika itu dibiarkan, justru menodai kesucian kalimat tauhid tersebut.

"Kalau tidak dibakar,  dikhawatirkan tulisan kalimat tauhid itu akan menjadi sampah, yang justru akan membuat seluruh umat Islam yang mengetahuinya berdosa," kata Gus Aam.

Diterangkan Gus Aam, menurut ajaran ajaran Islam, menyelamatkan tulisan suci dari penyalahgunaan atau penyimpangan bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah dengan menghapusnya menggunakan air dan kedua bisa dengan cara membakar.

Atas dasar itulah,  Gus Aam menilai bahwa Banser tidak perlu menyampaikan permohonan maaf. Sebab tindakan itu muncul dalam rangka penyelamatan. Bukan pelecehan.

"Saat pembakaran,  dilakukan dengan cara dipegang. Bukan diletakkan di tanah," pungkasnya[bdp

ikuti terus update berita rmoljatim di google news