Pemkot Surabaya Mutasi 37 Pejabat- Risma: Ingat- Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan

Gerbong mutasi pejabat dilingkungan Pemerintah Kota (Kota) Surabaya kembali bergulir.


Sebanyak 37 orang yang dimutasi rinciannya 12 orang diantaranya dipromosikan, sedangkan 25 orang mutasi.

Pejabat yang dimutasi terdiri dari 7 orang untuk jabatan asisten/Kepala Organisasi Perangkat Daerah/Staf Ahli, 2 orang camat, Satu orang Sekretaris Perangkat Daerah, 3 orang Kepala Bidang, 7 orang lurah, 3 orang sekretaris Kelurahan dan 14 orang Kasi/KasuBag/KasubBid.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan para pejabat yang dilantik agar menjaga amanah yang diemban. Pasalnya, jabatan yang disandang merupakan titipan Tuhan Yang Maha Esa.

"Saudara-saudara sekalian sudah disumpah oleh rohaniawan bersama-sama. Sumpah itu bukan untuk saya, melainkan untuk Tuhan. Apa yang tidak bisa dilihat oleh manusia, terlihat oleh Tuhan,” kata Risma dikutip Kantor Berita , Senin (11/11).

Risma mengakui, tugas yang diemban para pejabat tidaklah mudah. Namun, menurutnya tak ada yang tak bisa untuk dilakukan, karena Tuhan mengetahui kemampuan dan keterbatasan manusia.

Untuk itu, ia meminta para pejabat yang baru saja dilantik untuk melakukan yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Belum tentu lusa kita bisa melakukannya. Maka dari itu, saat diberi kepercayaan berikan yang terbaik untuk masyarakat. Karena, suara rakyat adalah suara Tuhan,” ujarnya.

Risma menambahkan dalam setiap pelantikan pejabat selalu mengingatkan, agar mereka menjaga amanah dan tak menyakiti warga. Ia mengatakan, bahwa masyarakat telah memberikan semuanya untuk Kota Pahlawan ini.

"Kita telah digaji dari hasil jerih payah dan keringat masyarakat. Karena itu, tolong jangan sia-siakan dan sakiti mereka. Saya mencintai mereka. Berikan yang terbaik. Saya pun ada waktunya berhenti. Mumpung kita masih bisa, mari kita jaga amanah yang diberikan oleh Tuhan,” tegasnya.

Di hadapan para pejabat yang dilantik, Risma menceritakan, bagaimana dirinya keluar malam pada Pukul 01.00 WIB untuk menjaga amanah masyarakat yang diberikan Tuhan kepada dirinya.

"Saya keluar jam 01.00 malam, belum dijemput mobil, saya naik taksi. Itu untuk menjaga amanat masyarakat,” terangnya.

Risma juga meminta kepada para camat dan lurah, agar menjaga kepercayaan yang diberikan.

Sebab, mereka adalah perangkat pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat.

Ia meminta, aparat pemerintah kota mendengarkan semua keluhan masyarakat.

"Jangan biarkan mereka sakit, menderita karena tak bisa makan. Kalau ada yang mengetahui ada warga yang menderita, tingggal anda sampaikan surat ke saya atau OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait. Mudah, hanya dengan satu lembar surat bisa menolong orang lain,” pungkasnya.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news