Budaya oligarki adalah ancaman nyata dari sistem demokrasi di Indonesia yang sudah berjalan setidaknya setelah reformasi 1998.
- Sangat Mustahil Prabowo Subianto Dukung Anies Capres 2024
- KPU Resmi Tetapkan DPT Pemilu 2024 Berjumlah 204.887.222
- Pembatalan Investasi Miras Harus Jadi Momentum Perbaikan Regulasi
"Oligarki sangat mengancam demokrasi kita, sebab itu tidak sesuai dengan semangat reformasi yang sudah kita alami sejak 98," ujar Syamsuddin.
Hadir juga sebagai pembicara dalam diskusi ini adalah Dekan FISIP UIN Jakarta, Ali Munhanif dan dosen Universitas Gajah Mada, Kuskrido Ambardi.
Syamsuddin menjelaskan bahwa tidak baiknya oligarki adalah menutup munculnya potensi-potensi lain saat beberapa elite lebih mengutamakan kroninya.
Dalam konteks demokrasi sebagai kedaulatan rakyat, kata dia, kaum oligarki ini tidak ingin ada calon pemimpin yang seharusnya dipilih langsung justru menghalangi langkah kroninya.
"Jika oligarki mendominasi dan menguasai tentu ini akan mengancam demokrasi kita, sehingga yang terjadi kemudian bukan kedaulatan rakyat melainkan kedaukatan kaum oligarki," jelas Syamsuddin.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sinergi Dewan Pers- BNPT, Pedoman Peliputan Terorisme untuk Wartawan
- Komisi III DPR Dukung Langkah Polri Jerat Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut
- Penurunan Angka Stunting yang Dibanggakan Jokowi Jauh dari Target