Penembakan di gedung DPR adalah suatu upaya teror yang tersistematis pada pihak-pihak tertentu, dalam hal ini DPR.
- PCNU Jember Berangkatkan Delegasi Muktamar NU ke 34 di Lampung
- Sepakat dengan Ketua KPK Soal Preshold Nol Persen, PKB: Upaya Mengurangi Biaya Politik Harus Didukung
- Gus Yahya Unggul di Perhitungan Bakal Calon Ketua Umum PBNU
Taufik tidak terlalu yakin jika ini adalah peluru nyasar. Sebab kejadiannya berlangsung selama dua hari berturut-turut.
Persoalan usulan pemindahan lapangan tembak atau pergantian kaca anti peluru, menurut Taufiqulhadi, bukanlah solusi. Yang seharusnya diungkap siapa pelaku, itu yang terpenting.
"Yang penting ungkap siapa pelakunya, agar kita tahu apakah itu orang gila, atau orang yang tidak puas dengan kita. Kita tidak berani menduga siapa pelakunya. Makanya, harus diungkap dan ditangkap," tutupnya.
Seperti diberitakan, sebanyak empat kali penembakan terjadi di ruang kerja anggota DPR. Penembakan pertama terjadi Senin (15/10) di ruang kerja anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Wenny Warouw di lantai 16 dan anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Bambang Heri di lantai 13.
Pada Rabu (17/10), penembakan kembali terulang di ruang kerja anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri di lantai 10 dan ruang kerja anggota Fraksi PAN, Totok Daryanto di lantai 20.[bud/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Diingatkan Jangan Khianati Megawati Hanya karena Rayuan Luhut
- Bakamla RI Pastikan Laut Natuna Utara Aman Terkendali
- PB HMI Sebut Arogansi UNHCR Bungkam Pengungsi Afghanistan Merusak Citra Baik Indonesia