Peran mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina dipertanyakan.
- Puluhan Rumah Warga Bondowoso Rusak Diterjang Angin, Anggota DPR RI Salurkan Beragam Bantuan
- Prediksi Anis Matta: Ada Fenomena Saling Bongkar Kasus Jelang Pilpres 2024
- Setelah Purnatugas, SBY Bertransformasi Jadi Pelukis
Pasalnya kini rakyat sedang berharap agar harga BBM segera diturunkan mengingat harga minyak dunia yang anjlok. Penurunan ini diyakini mampu meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah pagebluk corona.
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai keberadaan Ahok saat ini tidak bermanfaat untuk rakyat. Padahal, kata Saiful, Ahok sejak awal menjabat kerap kali bersuara soal transparansi.
"Selama ini kan banyak gebrakannya, seperti transparansi Pertamina. Meskipun seharusnya yang berperan direksi bukan komisaris. Tapi kenapa giliran penurunan harga BBM perannya tidak ada?" ucap Saiful Anam, Kamis (30/4), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Saiful menduga Ahok memang memiliki peran untuk tidak menurunkan harga BBM karena memiliki kedekatan dengan penguasa. Apalagi, Ahok pernah menjadi koleganya Joko Widodo saat menjadi pimpinan DKI Jakarta.
“Jangan-jangan memang ada peran Ahok untuk tidak menurunkan BBM, yang kita tahu harga minyak dunia mengalami penurunan," kata Saiful.
Padahal, kehadiran Ahok sebagai Komut Pertamina digadang-gadang akan membuat perusahaan plat merah itu lebih pro pada rakyat. Ahok diharapkan punya keberanian untuk dapat membersihkan dari penyalahgunaan wewenang yang sering terjadi.
“Inilah saatnya Ahok menunjukkan keberaniannya untuk menurunkan harga BBM. Masak hanya omong doang," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komisi IX DPR akan Sampaikan Keberatan Harga PCR ke Pemerintah
- Tax Amnesty Jilid II Diyakni Bisa Hasilkan Rp 200 Triliun
- Ragukan Prestasi Anies, NasDem: Coba Hasto Tanya Warga Jakarta