Puluhan Industri Kecil Menengah (IKM) Tahu desa Tropodo, Krian Kabupaten Sidoarjo deklarasi Stop gunakan bahan bakar plastik untuk produksi tahu. Sebagai gantinya, mereka akan menggunakan Wood Pallet dan CNG atau Gas.
- Enam Hari Hilang, Bocah 9 Tahun Ditemukan Meninggal Dalam Selokan
- Pemuda Asal Jember Nekat Gowes ke Sidoarjo Demi Hadiri Resepsi 1 Abad NU
- Peringati HPN, Kapolres Madiun Kota Beri Kejutan saat Kunjungi Sekretariat PWI
Keenam point tersebut antara lain, tidak akan menggunakan plastik sebagai bahan bakar pembuatan tahu, sebagai gantinya akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, tidak akan produksi yang berdampak pada pencemaran lingkungan, mentaati segala peraturan per UU yang berlaku, menjaga mutu dan kualitas tahu, dan mengurangi emisi gas buang pada produksi.
Ketua Paguyuban, Komarudin mewakil 47 IKM Tahu desa Tropodo sepakat akan mengakhiri penggunaan plastik sebagai bahan bakar pembuatan tahu.
Penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar memang dilarang pemerintah.
"Menurut UU lingkungan dilarang," ujar Kadisperindag Jatim, Drajat Irawan, dikutip Kantor Berita , Selasa, (26/11).
Penggunaan wood pallet menjadi solusi dan akan mengakhiri polemik pencemaran yang ada di Desa Tropodo, lanjut Drajat.
Usulan penggunaan wood pallet sebagai alternatif bahan bakar disampaikan Bupati Saiful Ilah saat bertemu dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu yang lalu. Sedangkan untuk penerapannya akan dirapatkan dengan pemprov Jatim, karena terkait dengan permintaan pelaku usaha Tahu yang mengajukan bantuan subsidi.
"Yang menjadi sumber pencemaran adalah penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar, dengan adanya alternatif bahan bakar wood pallet yang harganya cukup terjangkau akan jadi solusi yang diberikan pemkab Sidoarjo dan pemprov jatim kepada pelaku industri Tahu desa Tropodo", kata Bupati Sidoarjo Saiful Ilah
Pemkab Sidoarjo dan Pemprov Jatim berharap agar para pengusaha mentaati hasil deklarasi yang sudah disepakati bersama.
Bila masih ada yang menggunakan plastik, maka sanksinya akan dilakukan penutupan usahanya.
"Kapan dimulai penerapannya, kita rapatkan dulu dengan pemprov Jatim karena tadi ada permintaan subsidi harga wood pallet, yang jelas jika nanti sudah diterapkan dan masih ada yang pakai plastik makan pabriknya akan kita tutup", jelas Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. [sp/mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kraksaan Pawai Budaya 2022 Pikat Ribuan Warga
- Wali Kota Eri Minta Dishub Surabaya Intens Cegah Parkir Liar, Berakibat PAD Bocor
- Angka Kematian Meningkat, Tuban Kembali Zona Merah