Kredibilitas rezim Joko Widodo dalam mengelola fiskal peningkatan rasio utang pemerintah dianggap semakin membahayakan. Bahkan, progresifnya produksi utang pemerintah sangat mengkhawatirkan.
- Pasangan Amin Siap Kolaborasi Dengan Rakyat Menyusun Kebijakan
- Gibran Apresiasi SOP Uji Coba Makan Gratis Di Surabaya
- Tinggal Pilih, Presiden Jokowi Dimakzulkan atau Biarkan Erick Thohir Rangkap Jabatan
"Peningkatan rasio utang pemerintah semakin membahayakan kredibilitas rezim Jokowi mengelola fiskal," ujar Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/4).
Karena kata Satyo, kemampuan pemerintah untuk mengupayakan penerimaan negara masih sangat rendah dan kemungkinan juga rendahnya kemampuan pemerintah dalam membayar utang.
Selain itu, Satyo juga menyoroti klaim Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang menyebut bahwa rasio utang terhadap PDB masih lebih kecil dibandingkan dengan negara Asean, G20, bahkan negara di seluruh dunia.
"Nampaknya serasa miss leading. Mengapa? Sebab angka utang pemerintah saat ini yang sudah Rp 7 ribu T lebih, sudah sangat mengkhawatirkan apabila dinilai dari kemampuan bayar utang atau debt service ratio (DSR)," kata Satyo.
Seharusnya menurut Satyo, Sri Mulyani yang merupakan Menteri Keuangan andalan Presiden Jokowi memberikan informasi yang lengkap terkait utang.
"Dan mestinya elemen utang terhadap PDB juga perlu dibandingkan dengan indikator DSR, maka jelas nilai DSR Indonesia lebih besar ketimbang beberapa negara anggota ASEAN, apalagi negara G20, yang artinya kemampuan mereka dalam progresifitas penerimaan dan kemampuan membayar utang juga besar," terang Satyo.
Bahkan menurut Satyo, sebelum pandemi Covid-19 datang yang membuat perekonomian banyak negara rontok, jauh sebelumnya perekonomian Indonesia tidak stabil dan loyo, akibat treatment konservatif ciri khas dari neoliberalisme.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik