Pemerintah tengah tengah menggodok roadmap penghapusan jenis BBM Premium dan Pertalite mulai 2022.
- Tri Perluas Jaringan Hingga Pelosok, Arek Ngawi Bisa Nikmati Sinyal Lebih Luas dan Cepat
- Bertemu The UK Prime Minister's Trade Envoy to Indonesia, Malaysia, Philippines, and the ASEAN Economic Community Richard Graham MP, Gubernur Khofifah Diskusikan Kerjasama di Berbagai Sektor
- Awali Tahun 2023, Bankjatim Serahkan CSR bankjatim Peduli
Pemerintah ingin penggunaan kedua jenis BBM tersebut ditransisi ke penggunaan jenis BBM yang lebih ramah lingkungan atau memiliki nilai oktan (Research Octane Number) di atas 91.
Menanggapi wacana ini, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M. Said Didu mengurai tentang posisi BBM di tanah air.
“Pertama adalah Premium, (memiliki) RON 88, impor, dan khusus untuk BBM subsidi,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa (28/12).
Sementara Pertalite memiliki RON 90. BBM jenis ini, sambungnya, merupakan produksi Pertamina yang bertujuan awal untuk menarik konsumen BBM subsidi pindah ke BBM non-subsidi. Pertalite menjadi tempat transisi masyarakat dari Premium ke BBM yang non-subsidi.
“Ketiga Pertamax, Ron 92, sebagian besar impor, harga sesuai harga pasar,” urainya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Q3 Total Aset bank bjb Meningkat 17,1% year on year (yoy), Mencapai Rp210 Triliun
- Kementan Minta Petani Gunakan Pupuk Organik untuk Rehabilitasi Lahan Pertanian
- Pertamina Gandeng BRI Sosialisasikan Program Pertashop ke 5.000 Agen Brilink