Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman menyampaikan, keputusan pemerintah melarang mudik Lebaran 2021 dinilai sudah tepat.
- Virus Corona Meluas Di Peternakan, Denmark Musnahkan 2,5 Juta Ekor Cerpelai
- PCNU Jember Gelar Vaksinasi Covid 19, Peserta Membludak
- Update Covid-19: Kasus Positif Bertambah 13.737 Orang
Sebabnya, penyebaran Covid-19 hingga saat ini belum terkendali.
"Membutuhkan peran aktif semua orang. Artinya membatasi diri tidak bepergian, kemudian juga membatasi mobilitas interaksi," kata Dicky, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Senin, (5/4).
Dicky menegaskan, anjuran pemerintah agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas, penting untuk mencegah penularan virus.
"Karena kita berperan dalam mengendalikan pandemi ini,” imbuhnya.
Menurutnya, masyarakat bisa memberikan pemahaman kepada orang terdekat dan keluarga di kampung tentang alasan tidak mudik tahun ini.
Meski harus bepergian, masyarakat harus memilih beraktivitas di tempat yang relatif aman dari penularan virus, seperti ruang terbuka.
Pihaknya menambahkan masyarakat sebaiknya tidak mengunjungi lansia yang belum divaksin, meski ada di satu kota yang sama.
Jika harus mudik dengan beberapa alasan mendesak, Dicky menyarankan dengan rangkaian persiapan.
"Dari mulai kita tidak ada gejala, kondisi sehat, tidak ada kontak dengan orang terduga, melakukan pemeriksaan rapid test antigen setidaknya minimal sebelum 1-3 hari sebelum bepergian. Gunakan kendaraan pribadi, itu lebih diutamakan,” ujarnya.
Saat perjalanan dengan kendaraan pribadi, lanjut Dicky, jangan ada ibu hamil, anak-anak atau orang lanjut usia.
Jika harus berhenti di rest area, jangan terlalu lama. Misalkan di toilet, masjid, atau toko, jangan lebih dari 15 menit.
Dijelaskan Dicky, jika di kampung ada orang yang positif Covid-19, Dicky meminta masyarakat tidak memaksakan diri untuk mudik. Masyarakat yang dalam upaya pelacakan kasus kontak Covid-19 juga sebaiknya tidak mudik.
"Kalau bisa yang bepergian itu sudah divaksin. Kalau belum divaksin, lebih baik jangan bepergian, saat tiba di kampung halaman, tetap menerapkan 5M. Setelah pulang ke tempat tinggal, 3-5 hari setelahnya kembali rapid test antigen,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 46 Kasus Campak di Surabaya pada Januari 2023 Sudah Sembuh
- KBRI Washington DC Gelar Vaksinansi Covid-19 Sebagai Wujud Pelindungan WNI Dan Diaspora Indonesia
- Pertemuan Kecil Dalam Ruangan Bisa Jadi Pemicu Penularan Covid-19