Tiga perampok bertopeng, mengacak-acak isi rumah Muhammad Masykur (41), warga Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Jumat (7/1) malam.
- Kejari Surabaya Rehabilitasi 6 Tersangka Penyalahgunaan Narkotika
- Jimly Asshiddiqie jadi Majelis Kehormatan MK Usut Dugaan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Mahfud MD Senang
- Ada yang Bawa Sajam, Puluhan Anggota Gangster Diamankan Saat Hendak Tawuran di Surabaya Barat
Tiga penghuni rumahnya, diancam dibunuh dengan celurit dan diikat, sebelum membawa kabur harta milik korban.
"Pelaku beraksi tadi malam (Jumat, 7/1) sekitar pukul 11,30. WIB)," kata Kapolsek Umbulsari Polres Jember, AKP Subagio," dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (8/1).
Dia menjelaskan, sekawanan perampok berjumlah 3 orang ini, masuk rumah dengan cara mencongkel jendela kamar depan. mereka kemudian masuk ke kamar Sunarti (ibu mertua korban), yang sedang tidak terkunci. Sang ibu selanjutnya disandera, diancam dengan celurit, diminta membangunkan Maskur dan istrinya, Siti Munfarida (39).
Sang Ibu yang ketakutan, segera membangunkan menantu dan anaknya. Untuk selanjutnya, ketiga orang korban tersebut diikat.
"Kedua perempuan itu diikat di kamar depan, sedangkan yang laki-laki diikat di kamar belakang," katanya.
Pelaku leluasa mengobrak-abrik kamar korban, mencari barang berharga. Pelaku selanjutnya, mengambil perhiasan emas, uang Rp. 3,5 juta, dan satu unit sepeda motor Honda Vario beserta STNK-nya.
"Pelaku juga mengancam akan membunuhnya, jika tidak segera memberikan kunci kontak sepeda motor dan STNKnya," ujar dia.
Subagio menambahkan, dalam beberapa pekan terakhir ini, sudah ada yang sama, yang kejadian pertama terjadi di Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas. Dia menduga, pelaku kasus yang terjadi di Desa Mayangan, orang yang sama dengan yang terjadi di Desa Manampu.
"Ada kemiripan jumlah pelaku, yakni 3 orang dan modusnya sama memakai topeng," terangnya.
Dia berjanji akan terus menyelidiki untuk mengungkap kasus tersebut. Selain akan mengkroscek dengan saksi kejadian Kasus di Desa Mayangan.
Sedangkan Muhammad Masykur, mengaku tidak bisa memberikan perlawanan, karena sang mertua disandera terlebih dahulu.
Pelaku selanjutnya meminta uang, serta perhiasan. Dia harus merelakan barang berharganya diambil pelaku. Pelaku juga mengambil dan mengumpulkan 5 unit HP.
"Namun tidak ikut dibawa kabur, hanya dikumpulkan supaya tidak menghubungi Polisi," katanya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Viral Video Uang Rp 50 Miliar Hasil Korupsi Hasto Kristiyanto, KPK: Hoaks
- KPK Periksa Politisi PDIP Herman Hery Terkait Bansos
- Jaksa Agung Didesak Bebaskan Guru Honorer Supriyani