Peredaran narkotika di Jawa Timur tak dipungkiri dikendalikan tahanan dan narapidana dari balik jeruji penjara.
- Ngeri! Pria di Bali Tertipu Rp5 Juta Saat Pesan PSK Online, Ini Modusnya!
- Kejagung Konfrontir Enam Saksi Soal Uang Rp27 Miliar dari Maqdir Ismail
- Kecanduan Judi Online, Oknum Pegawai BRI Madiun Korupsi 2,1 Miliar
Kepala BNNP Jatim, Brigjend Pol Bambang Priyambadha mengatakan, kunci dari pemberantasan narkotika yang dikendalikan para pelaku cukup dengan mencegah masuknya handphone ke dalam Lapas maupun Rutan.
"Kalau bisa Lapas tidak ada handphone, itu sangat bagus sekali karena komunikasi mereka melalui HP dan itu masih bisa masuk di Lapas," kata Bambang Priyambadha dikutip Kantor Berita pada wartawan, Selasa (17/12).
Pria berpangkat satu Bintang di pundaknya ini mengakui, jaringan peredaran narkoba selama ini memang banyak dikendalikan melalui lembaga pemasyarakatan (lapas). Karena itu pihaknya mengaku kesulitan dalam memberantasnya.
"Jaringan di Lapas ini macam-macam. Ini kita punya jaringan Madura, jaringan Aceh, jaringan Jakarta, jaringan Medan dan semuanya ini masing-masing punya pengendali di Lapas. Ada yang sudah kita amankan ada yang belum. Karena kita kesulitan," ungkapnya.
Untuk mengatasi kesulitan dalam mengungkap jaringan itu, masih kata Bambang, pihaknya biasanya mengadakan kerjasama dengan BNNP dari wilayah lainnya. Bahkan terkadang harus bekerjasama dengan BNN pusat.
"Contoh ada penyelidikan pengirimannya melalui Jakarta baru melalui darat. Kita sanggong di Jakarta dengan 15 kilogram dengan ekstasi cukup banyak sehingga ditangani oleh BNN Provinsi DKI karena kita kerjasama dan dibantu dengan BNN pusat," pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kesaksian Jurnalis Tempo Nurhadi: Disekap dan Dianiaya Dua Jam
- Polisi Usut Kasus 5 Petani Probolinggo Mendadak Punya Hutang Rp 25 Juta di Bank
- Ubedillah Dipolisikan Karena Laporkan Dugaan KKN Anak Jokowi, Praktisi Hukum: Masyarakat jadi Takut Lapor KPK