PDI Perjuangan Kota Surabaya memperingati Hari Sumpah Pemuda melalui serangkaian agenda. Mulai aksi donor darah hingga ziarah ke makam pahlawan nasional WR Soepratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, Minggu (27/10).
- Kompolnas Pastikan Hadir dan Awasi Sidang Kode Etik Bharada E
- Hasil Autopsi Jasad Brigadir J Butuh Waktu 2 Bulan, Ini Faktornya
- Haedar Nashir: Islam Berkemajuan jadi Identitas Muhammadiyah
â€WR Soepratman berperan penting dalam babakan sejarah perjalanan bangsa ini. Berkat karya seninya, lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan di depan publik pada Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya telah membangkitkan narasi dan kesadaran tentang sebuah negeri yang merdeka, justru ketika penjajah sedang mencengkeram negeri ini,†ujarnya.
Adi memaparkan. lagu Indonesia Raya kemudian kembali dinyanyikan pada kongres Partai Nasional Indonesia (PNI) di Jakarta pada 1929. WR Soepratman memainkan gesekan biolanya untuk mengiringi lantunan Indonesia Raya.
â€Ketika itu, Bung Karno, bapak bangsa kita, sebagai pemimpin PNI menyerukan kepada hadirin untuk berdiri sebagai bentuk hormat saat Indonesia Raya dikumandangkan. Maka sejak itu, rakyat Indonesia selalu menghormati dan menyanyikan Indonesia Raya dalam posisi berdiri,†jelas Adi yang merupakan mantan jurnalis.
â€Dalam momen itu jelas terlihat betapa Bung Karno memberi contoh penghormatan terhadap lagu terhadap lagu Indonesia Raya, yang dikemudian hari ditetapkan menjadi lagu kebangsaan Negara Republik Indonesia,†imbuhnya.
Tak pelak, sambung Adi, usai Bung Karno mengenalkan Indonesia Raya dalam Kongres PNI, lagu tersebut semakin ramai dinyanyikan kaum bumiputera.
â€Dalam sejumlah teks sejarah disebutkan, WR Soepratman sampai mencetaknya dalam bentuk stensilan agar lagu itu menyebar ke seluruh kalangan massa rakyat, selain sebelumnya syair Indonesia Raya tercatat pernah dimuat di media bernama Sin Po,†papar Adi.
Selain berziarah, peringatan Sumpah Pemuda oleh PDIP Surabaya juga diwarnai dengan kegiatan donor darah di kantor partai itu, Jalain Setail, Surabaya. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), menghasilkan 100 kantong darah.
â€Aksi ini akan menjadi agenda rutin PDIP Surabaya. Semoga ikhtiar kecil ini dapat menolong warga yang membutuhkan darah,†ujar Adi.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sesuai UU Pemilu, Kalau Menteri Ikut Pilpres Harus Mundur
- Selain Berkuda di Hambalang, Gibran Belajar Nilai Patriotisme dari Prabowo Subianto
- Diusung PDIP dan PPP, Inda Raya - Aldi Mendaftar di KPU Kota Madiun